Mentan di Tuban, Kementan Hadirkan Produk KEP & KWT Berwawasan CSA
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tuban, Jatim [B2B] - Kehadiran Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman beserta Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di Kabupaten Tuban, Rabu disambut antusias petani dan penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture di Jawa Timur selaku Penerima Manfaat dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP].
Antusias mereka tampak pada sejumlah stand pada kegiatan ´Pembinaan Penyuluh dan Petani Jawa Timur´ di Tuban, Rabu [22/11] dari Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] dan Kelompok Wanita Tani [KWT] yang dikembangkan petani CSA didampingi penyuluh untuk pengembangan hilirisasi produk pertanian.
Di hadapan 2.500 peserta ´Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Timur´, Mentan Amran Sulaiman menegaskan tujuan kehadirannya di Tuban, untuk tatap muka dengan petani dan penyuluh guna memotivasi agar bersemangat mendukung peningkatan produktivitas pangan dan menekan impor.
"Terlebih menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Jawa Timur serta untuk memotivasi para petani dan steakholders, penyuluh pertanian merupakan garda terdepannya.
"Penyuluh harus mendampingi petani mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung. Dari pertemuan ini, diharapkan petani dan penyuluh kolaborasi di lapangan untuk meraih kembali swasembada pangan," katanya.
Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan ada tiga KEP dan tiga KWT yang membuka stand di Tuban yakni KEP Sri Rejeki SIMURP, KEP Tunas Tani SIMURP dan KEP Agro Mandiri Sejahtera SIMURP.
"Sementara tiga KWT yang membuka stand di Tuban antara lain KWT Sidomarem SIMURP, KWT Mawar Putih SIMURP dan KWT Larasati SIMURP," katanya yang hadir mewakili Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya selaku Direktur SIMURP.
Sri Mulyani menambahkan, masing2 KEP dan KWT menampilkan aneka produk pertanian seperti KWT Sri Rejeki berupa tomat, cabai, terong dan ketimun; KEP Tunas Tani mengandalkan semangka dan melon; KEP Agro Mandiri Sejahtera menghadirkan hidroponik, jambu dan kelengkeng.
Sementara KWT, katanya lagi, berupa keripik singkong, kerupuk katok dan ladrang oleh KWT Sidomarem; KWT Mawar Putih berupa rempeyek, rengginang, bumbu pecel, keripik singkong dan jamu; sementara KWT Larasati menjajakan sambal, abon cabai, sayuran organik dan sirup pokak.
Direktur SIMURP, Bustanul Arifin Caya mengatakan Program SIMURP yang diusung Kementan berupaya mendukung petani mengembangkan KEP hingga menjadi korporasi petani yang berbasis pada komoditas unggulan di wilayah kerja SIMURP.
"KEP merupakan terobosan dalam upaya pemberdayaan petani dalam pengembangan hilirisasi produk yang dikelola oleh petani sendiri secara profesional sebagai entitas bisnis," kata Bustanul.
Sri Mulyani menambahkan pendekatan penyuluhan dilakukan untuk menumbuhkembangkan KEP melalui peningkatan kapasitas kelembagaan petani dan KEP sebagai pelaku utama pembangunan pertanian yang difokuskan melalui pengawalan dan pendampingan penyuluh.
"Penyuluhan pertanian sangat diperlukan untuk membantu petani agar mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi, sehingga di dalam KEP perlu ada penumbuhan kesadaran bagi petani tentang pengaruh luar terhadap pengembangan usahanya," katanya. [timsimurpkementan]
Tuban of East Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
