DPR RI dan Polbangtan Malang gelar Bimtek bagi Petani Penyuluh Madiun
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Madiun, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa peningkatan produktivitas pertanian dapat tercapai melalui peningkatan SDM pertanian, salah satunya, peningkatan SDM penyuluh.
Penyuluh merupakan garda terdepan peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern.
“Kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan memberikan perhatian besar kepada seluruh penyuluh pertanian.
Dia mengharapkan, penyuluh dapat mendukung tercapainya tiga tujuan pembangunan yaitu menyediakan pangan bagi seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan petani serta mendorong tercapainya ekspor tiga kali lipat.
"Meningkatnya produktivitas tidak lepas dari peran penyuluh. Penyuluh menjadi tempat petani untuk berkonsultasi terkait permasalahan di lapangan. Oleh karena itu, penting bagi penyuluh untuk memiliki kompetensi sebagai pembuktian profesionalisme," kata Dedi Nursyamsi.
Kementan dalam hal ini diwakili oleh Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Malang dan Anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar bekerjasama mengadakan Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh bertempat di RM Kampung Sawah, Kecamatan Balerejo Madiun, Rabu pekan lalu [5/6].
Bimtek diikuti oleh 100 peserta terdiri atas petani dan penyuluh serta dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sumanto dan Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat [UPPM] Suhirmanto.
Dalam sambutannya, Mindo Sianipar menyampaikan pentingnya Pertanian Berkelanjutan, yang menurutnya sangatlah penting bagi para petani Madiun berkolaborasi dengan peternak dan pengusaha ikan untuk meningkatkan nilai perekonomian masyarakat Madiun.
”Saya kira, saya harus menyampaikan pada para petani dan masyarakat di Kabupaten Madiun. Apabila ada undangan terkait Bimtek, seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, karena pemerintah akan memberikan edukasi pada para petani dan masyarakat melalui Bimtek yang dilaksanakan, baik oleh kementerian maupun kantor dinas sepeti ini," katanya.
Mindo Sianipar mengingatkan, pentingnya pertanian berkelanjutan saat ini, para petani harus aktif dan agresif untuk kolaborasi dengan peternak juga pengusaha ikan agar perekonomian kita bisa lebih meningkat.
Kepala UPPM Polbangtan Malang, Suhirmanto dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya pada seluruh peserta Bimtek, kehadiran 100 peserta yang terdiri atas petani dan penyuluh merupakan bukti semangat dan komitmen kita semua untuk terus belajar dan berkembang demi kemajuan pertanian di Kabupaten Madiun.
Pertanian berkelanjutan, kata Suhirmanto, adalah kunci meningkatkan nilai perekonomian masyarakat. Penting bagi kita untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk peternak dan pengusaha ikan, guna menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan produktif.
"Saya berharap dalam kesempatan mengikuti Bimtek seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pemerintah melalui kementerian dan dinas selalu berusaha memberikan edukasi dan pelatihan yang bermanfaat bagi petani dan masyarakat," katanya.
Stabilitas ekonomi keluarga petani, peningkatan kesejahteraan, dan keberlanjutan ekologi harus menjadi tujuan bersama yang terus kita upayakan, lanjutnya.
"Semoga Bimtek ini memberikan manfaat besar bagi kita semua, dan semoga ilmu yang kita dapatkan hari ini dapat kita terapkan dalam kegiatan pertanian sehari-hari. Terima kasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan Bimtek," kata Suhirmanto.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sumanto mengingatkan masyarakat khususnya petani untuk menghindari penggunaan strum listrik di sawah sebagai pengusir hama tikus, karena sampai saat ini sudah banyak menelan korban jiwa sebagai pengusir tikus di sawah.
Bimtek menghadirkan dua narasumber yakni Niken Rani Wandansari, dosen Polbangtan Malang dan Zubaidi dari Klinik PHT Mekarsari Madiun.
Niken menyampaikan tentang Tiga Pilar Pertanian Berkelanjutan sebagai dasar yakni ekonomi, sosial dan ekologi, peningkatan ekonomi yang ingin diraih ada stabilitas perekonomian di keluarga petani, tingkat kesejahteraan bisa meningkat dan ketika semua faktor sudah terpenuhi ekologi menjadi yang terakhir. [didit/timhumas polbangtanmalang]
Madiun of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
