Dukung Food Estate Sumba, Polbangtan Malang gelar Bimtek bagi Alumni

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Dukung Food Estate Sumba, Polbangtan Malang gelar Bimtek bagi Alumni
POLBANGTAN MALANG: Polbangtan Malang menggelar bimbingan teknis bagi para alumni sebelum melakukan pendampingan di Kawasan Sentra Produksi Pangan (Food Estate) Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur.

Sumba Tengah, NTT [B2B] – Polbangtan Malang bekali alumni untuk mendampingi petani dalam rangka mendukung program strategis nasional Kementerian Pertanian, yaitu Kawasan Sentra Produksi Pangan [food estate] di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur [3/8]. 

Kegiatan Pembekalan yang berupa Bimbingan Teknis bagi Pendamping ini diselenggarakan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah selama dua hari, 3 - 4 September.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan akan berkomitmen untuk memaksimalkan semua aspek agar pendampingan yang diberikan terhadap petani di food estate bisa berjalan maksimal. 

"Salah satunya lewat pembentukan Tim Pendampingan atau Detasharing food estate,” tuturnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kementan mendukung penuh pendampingan petani food estate Sumba Tengah.  

"Dengan pendampingan ini kita bisa meningkatkan kemampuan petani. Alumni mampu bersinergi dengan penyuluh membangun SDM di Sumba Tengah,” tutur Dedi. 

Sejumlah 30 alumni Polbangtan Malang mengikuti Bimtek yang bertujuan untuk membekali pemahaman dan keterampilan alumni dalam memberikan pendamping kepada petani agar output program pendampingan kawasan food estate ini dapat tercapai, antara lain membangun SDM pertanian serta pengembangan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani.

Nurlaili sebagai Ketua Panitia Pendampingan melaporkan Pemateri Bimtek dan sebagai pembimbing Bagi Pendamping di Kawasan Sentra Produksi Pangan Kabupaten Sumba Tengah POLBANGTAN Malang merupakan para Dosen pembimbing, di antaranya Siswoyo; Wahyu Windari; dan Acep Hariri, serta Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah.

Adapun beberapa materi bimtek yang disampaikan oleh pemateri antara lain tentang kebijakan Pendampingan Kawasan Sentra Produksi Pangan; Dinamika Kelompok; Kelembagaan Petani; Kelembagaan ekonomi Petani; Identifikasi Permasalahan dan problem solving; Pemberdayaan Petani; Membangun jejaring dan komunikasi; serta kebijakan pembangunan pertanian serta potensi wilayah dan kebudayaan masyarakat di Sumba Tengah.

Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Andi Warnaen menyampaikan bahwa tugas para alumni di Sumba Tengah adalah untuk membangun SDM Pertanian khususnya dalam membangun kelembagaan petani serta kelembagaan ekonomi petani. 

Menurutnya, terbangunnya kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani di Kawasan sentra produksi pangan dapat menambah areal perluasan tanaman baru, peningkatan indeks pertanaman, peningkatan produksi dan produktivitas, penghematan biaya usaha tani dan modernisasi alsintan, sehingga mampu mensejahterakan petani di Sumba Tengah. 


Central Sumba of East Nusa Tenggara [B2B] -  The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.