Penyuluh Pertanian, ini Syarat Idealnya Berwawasan CSA dari Kementan
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] yang memperoleh penghargaan di lokasi SIMURP adalah penyuluh yang meraih penghargaan dari pemerintah pusat dan daerah atas prestasi kerjanya, setelah melalui proses seleksi dari setiap tingkatan pemerintahan yang digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] untuk meraih Penghargaan SIMURP 2023.
Teknologi CSA diusung Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] pada 24 kabupaten di 10 provinsi.
Ada 17 Penyuluh yang diusulkan 10 pemerintah provinsi [Pemprov] lokasi kegiatan CSA, Pemprov selaku Nominator [pengusul] menunjuk Penyuluh yang menjadi Nomine [diusulkan] untuk bersaing meraih Penghargaan SIMURP 2023.
Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tugas dan fungsi Penyuluh harus ditingkatkan selaku pendamping dan pengawal petani meningkatkan produktivitas pertanian.
"Sektor pertanian sangat strategis sebagai salah satu pilar ketahanan negara. Pertanian membutuhkan SDM yang tangguh dan menguasai budidaya hingga teknologi," katanya.
Program SIMURP berkontribusi pada pembangunan pertanian, menunjang peningkatan produksi pertanian, produktivitas, indeks pertanaman [IP], pendapatan petani dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca [GRK].
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa penyuluh adalah garda terdepan pembangunan pertanian.
“Pembangunan pertanian diawali dari SDM pertanian di antaranya petani, penyuluh dan stakeholder pertanian, sementara penyuluh merupakan agent of change," katanya.
Juklak Penghargaan 2023
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya mengatakan Pusluhtan menyusun Petunjuk Pelaksanaan [Juklak] Penghargaan SIMURP 2023 sebagai panduan pengelola dan pelaksana SIMURP di pusat [NPIU], provinsi [PPIU], Kabupaten [KPIU] dan Kecamatan [BPP] serta pemangku kepentingan lainnya.
"Pelaksanaan penilaian dilakukan untuk menilai Penyuluh yang layak menjadi Penyuluh level Nasional dari lokasi kegiatan SIMURP tahun 2023," kata Bustanul yang juga menjabat Direktur NPIU SIMURP pada Juklak Penghargaan 2023 yang ditandatanganinya selaku Kapusluh.
Sasaran yang akan dinilai sebagai calon Penyuluh yang memperoleh penghargaan adalah penyuluh Pegawai Negeri Sipil [PNS], Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja [PPPK] maupun Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian [THL-TBPP] yang melakukan kegiatan penyuluhan di lokasi CSA SIMURP.
"Penetapan penghargaan bagi Penyuluh melalui proses penilaian yang obyektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penilaian harus memberi gambaran akurat dan terukur terhadap kinerja yang dinilai," kata Bustanul.
Penyuluh yang menjadi Nomine [diusulkan] oleh Pemerintah Provinsi [Pemprov] lokasi kegiatan CSA harus memenuhi Persyaratan Umum bahwa telah menjadi Penyuluh secara terus-menerus mengawal dan mendampingi kegiatan SIMURP paling sedikit satu tahun lamanya.
Berlatar belakang pendidikan bidang pertanian dan mendapat rekomendasi dari Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] yang menyatakan aktif dalam pendampingan dan pengawalan kegiatan SIMURP.
Persyaratan Umum didukung Identitas, Daftar Riwayat Hidup, Surat Keterangan [SK] lokasi tugas kegiatan SIMURP, pelatihan yang pernah diikuti, penghargaan yang pernah diterima, bukti/dokumen dari unsur dan sub unsur kegiatan yang dinilai dan Rekomendasi Kepuasan atas pelayanan dari masyarakat pertanian, kabupaten dan provinsi.
Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengurai tentang Aspek Penilaian terkait Prestasi Kerja berupa identifikasi potensi wilayah CPCL peserta kegiatan SIMURP, penyusunan programa dan rencana kerja penyuluhan pertanian.
Pelaksanaan penyuluhan CSA, katanya, juga dinilai terkait teknologi hemat air sistem irigasi AWD, pemupukan berimbang, penggunaan varietas unggul, pupuk organik, sistem budidaya padi jajar legowo, penerapan pengendalian OPT terpadu, menggunakan Sistem Kalender Tanam [Katam] dan pengukuran emisi GRK.
"Pemilihan metode pertemuan melalui diskusi, praktik, ceramah, workshop, kursus tani, rembug tani, farmers field day dan anjangsana juga dinilai. Hal penting lain yang dinilai, terkait penentuan materi pertemuan disertai evaluasi dan pelaporan," kata Sri Mulyani.
Karya khusus, katanya, juga dinilai untuk menjadi legacy bukti aktivitas kegiatan pengawalan dan pendampingan penyuluh. "Karya khusus ini berupa aktivitas penyuluh yang diviralkan melalui media massa cetak dan elektronik." [timsimurpkementan]
Jakarta [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
