Sertifikat LSP, Mahasiswa Polbangtan Kementan Wajib Ikuti Uji Kompetensi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Dunia pekerjaan saat ini sangat sedikit peluangnya dan hanya difokuskan pada pencari kerja yang sudah memiliki pengalaman. Pencari kerja saat ini tidaklah cukup hanya berbekal ijazah dan SKPI, juga perlu memiliki sertifikat kompetensi yang akan memberikannya nilai keunggulan.
Menyikapi stigma dan kendala tersebut, Kementerian Pertanian RI mewajibkan setiap mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] mengikuti Uji Kompetensi, sebagai syarat mutlak untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi yang dikeluarkan Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian Nasional.
Begitu pula mahasiswa/i Polbangtan Medan seperti 124 mahasiswa yang melaksanakan Sertifikasi Kompetensi Skema Pembibitan Kelapa Sawit, belum lama ini. Mereka dari Jurusan Perkebunan pada program studi [Prodi] Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan kompetensi Sumber Daya Mahasiswa (SDM) bidang pertanian harus terus dilakukan.
“Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi bagi SDM pertanian," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan Kementan khususnya BPPSDMP mendukung proses sertifikasi.
“Sertifikasi kompetensi diberikan melalui proses uji kompetensi yang sistematis dan objektif, yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional, dan standar khusus,” katanya.
Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan memberikan perhatian besar kepada alumni Polbangtan di antaranya melalui Sertifikasi Kompetensi bagi SDM pertanian.
"Untuk itu, persiapkan sertifikasi sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sebab, sertifikasi juga menjadi bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan,” katanya lagi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi alumni Polbangtan, menggandeng sejumlah stakeholders selaku Asesor sehingga mendapatkan lulusan berkualitas.
"Di era disruptif ini, SDM pertanian dituntut mampu selalu bisa beradaptasi terhadap perubahan, guna memastikan kapasitas dan kompetensinya adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi dan komputasi," kata Yuliana saat membuka kegiatan sertifikasi kompetensi tersebut.
Yuliana menambahkan pada sertifikasi skema Pembibitan Kelapa Sawit, semua asesi [peserta] dinyatakan kompeten oleh LSP Pertanian Nasional. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
