Seminar Nasional UGM, Kementan Puji Karya Literasi Mahasiswa Polbangtan Malang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Seminar Nasional UGM, Kementan Puji Karya Literasi Mahasiswa Polbangtan Malang
POLBANGTAN MALANG: Ketiga mahasiswa Polbangtan Malang pada Seminar Nasional Sosek 2022 bersama Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan pembimbing Acep Hariri [foto utama] dan kesibukan presentasi pada seminar yang digelar Faperta UGM.

Yogya, DIY [B2B] - Sekitar 90 naskah lolos fullpaper pada Seminar Nasional yang digelar Fakultas Pertanian -  Universitas Gadjah Mada [Faperta UGM] di Yogyakarta, Kamis [9/11]. Tiga karya literasi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dari Polbangtan Malang yakni Nasril Romadon Bachtiyar, Gheina Arys Yulihapsari dan Wahyu Dwimulyo Hadi turut lolos. Mereka didampingi Budi Sawitri, Ugik Romadi dan Acep Hariri selaku pembimbing.

Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] memuji capaian mahasiswa Polbangtan Malang pada Seminar Nasional bertajuk 'Penguatan SDM dan Sosial Ekonomi menuju pertanian yang efisien, insklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan' sebagai kontribusi pemikiran pada pembangunan pertanian nasional di era milenium.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa SDM pertanian menjadi penentu sukses pembangunan pertanian, utamanya petani dan penyuluh didorong menggenjot peningkatan hasil pertanian melalui pengembangan pertanian modern.

"Peningkatan kapasitas produksi dapat dilakukan terus-menerus oleh petani didampingi penyuluh mengantisipasi krisis pangan global, yang juga harus didukung oleh kita semua," kata Dedi Nursyamsi yang hadir sebagai narasumber pada seminar nasional tersebut.

Menulis paper merupakan output dari kemampuan literasi yang hakikatnya memahami, melibati, menggunakan, menganalisis dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi yang lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis.

Capaian mahasiswa Polbangtan Malang sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul mahasiswa pendidikan vokasi pertanian binaan Kementan memiliki kemampuan literasi yang mumpuni, guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern.

“Bicara modern, bicara literasi. Bicara literasi, bicara kapasitas. Bicara kapasitas, bicara kekuatan," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana berharap ketiga mahasiswanya memanfaatkan sebaik mungkin kegiatan di luar kampus sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran.

"Terlebih lagi, salah satu naskah yang dipresentasikan oleh mahasiswa Polbangtan mendapat penghargaan the best presenter pada seminar nasional Faperta UGM tersebut," kata Setya BU yang akrab disapa Uud.

Karya fullpaper Nasril Romadon Bachtiyar mengangkat permasalahan petani yang belum secara optimal memanfaatkan teknologi alsintan sebagai rangkaian pengembangan pertanian modern. Kendala tersebut seharusnya ditindaklanjuti oleh penyuluh melalui peningkatan kapasitas petani, terkait rice transplanter.

Gheina Arys Yulihapsari menyumbangkan pemikiran melalui tulisan tentang pentingnya administrasi kelompok tani [Poktan] sebagai upaya untuk peningkatan produktivitas komoditas pertanian yang dikembangkan. 

Gheina mengungkap bahwa 'rendahnya kelengkapan administrasi kelompok menjadi salah satu penyebab rendahnya produktivitas usaha pertanian, karena tidak tercatat secara detail kegiatan dan administrasinya, maka diperlukan edukasi melalui kegiatan penyuluhan tentang penyusunan administrasi kelompok tani'.

Sementara Wahyu Dwimulyo Hadi mengulas tentang evaluasi sikap pengelolaan agrowisata Kelompok Wanita Tani [KWT] di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. [timhumaspolbangtanmalang]

Yogyakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.