Mentan Motivasi Petani & Penyuluh Sumut Tingkatkan Produksi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Motivasi Petani & Penyuluh Sumut Tingkatkan Produksi
POLBANGTAN MEDAN: Mahasiswa/i Polbangtan Medan hadir mendampingi Mentan Amran Sulaiman mengajak petani dan penyuluh untuk mewujudkan mimpi bersama, Sumut menjadi sentra pangan nasional kedua setelah Jatim.

Medan, Sumut [B2B] - Kementerian Pertanian [Kementan] mengajak para petani di berbagai daerah untuk meningkatkan produksi pertanian untuk kembali mencapai swasembada. Ya

Seruan tersebut disampaikan Menteri Pertanian [Mentan] Andi Amran Sulaiman saat Pembinaan Penyuluh dan Petani Provinsi Sumatera Utara, di Lapangan Benteng, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Senin [5/2].

Kegiatan yang dihadiri Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, Walikota Medan Bobby Nasution dan Ketua Komisi I DPR-RI, Meutya Hafidz, Anggota Komisi III Romo Muhammad Syafi’i, diikuti peserta yang terdiri dari Kelompok Tani [Poktan], Penyuluh Babinsa dan Babinkantibmas, Pengecer Pupuk dari Medan dan sekitarnya.

Pada acara tersebut diserahkan juga bantuan dari Kementan senilai Rp 200 Miliar dalam bentuk sarana dan prasarana pertanian.

Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan jika Indonesia telah beberapa kali sukses mencapai swasembada pangan.

"Dulu, saat periode pertama (Kabinet Jokowi), kita dapat mencapai swasembada tiga kali, yaitu 2017, 2019 dan 2020. Kuncinya untuk petani adalah, pupuk. Kalau itu tersedia, produksi pasti meningkat," katanya.

"Kalau petani disiapkan pupuknya, saya yakin produksi meningkat, dan otomatis akan swasembada," imbuh Mentan Amran.

Sebelum penambahan anggaran pupuk sebanyak Rp 14 Triliun oleh Presiden Jokowi, Mentan Amran mengaku telah membuat laporan ke Jokowi.

"Saya lapor kepada Pak Presiden, selama dua bulan setelah dilantik, sudah 11 provinsi yang saya kunjungi, dan yang harus kita sediakan, Pupuk, agar petani dapat menanam dengan baik dan produksi maksimal," tukasnya.

Ia pun mengajak petani dan penyuluh untuk mewujudkan  mimpi bersama, yaitu Sumatera Utara naik menjadi penyedia pangan nasional nomor dua setelah Jawa Timur.

Motivasi juga diberikan Mentan untuk para penyuluh pertanian.

"Saya tahu rasanya jadi PPL karena dulu saya PPL. Untuk itu, kita refocusing anggaran kementan untuk penambahan BOP untuk para penyuluh, dahulukan penyuluh. 

Para penyuluh mau sukses? Jangan meminta minta. Mau sukses? Kerja keras," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan sekitar 20.000 insan pertanian yang terdiri dari  penyuluh pertanian, petani baik petani millenial, distributor dan agen pupuk, Babinsa dan Babinkamtibmas hingga aparatur desa hadir di sebagai wujud dukungan nyata terhadap pembangunan pertanian.

"Ini merupakan dukungan nyata atas peran penting penyuluh dan petani sebagai tonggak pembangunan pertanian. Tak kalah pentingnya adalah peran serta Babinsa. 

Di hari yang sama, juga dilaksanakan Bimtek untuk petani,- penyuluh pertanian serta Babinsa. 

"Bimtek ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan petani  dalam peningkatan produksi padi dan jagung khususnya di wilayah Sumatera Utara sebagai salah satu penyangga kebutuhan pangan nasional," pungkas Dedi. [ira/yennizar/timhumas polbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.