Polbangtan Kementan gelar Bimtek bagi Petani Peternak Nganjuk Antisipasi Kemarau

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan gelar Bimtek bagi Petani Peternak Nganjuk Antisipasi Kemarau
POLBANGTAN MALANG: Sekitar 100 petani dan peternak Nganjuk menghadiri Bimtek Peningkatan Produktivitas Ternak Khususnya Ternak Sapi Potong yang dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana.

Nganjuk, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI dalam hal ini Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Nganjuk pada Rabu [10/5] yang diinisiasi oleh Polbangtan Malang.

Sekitar 100 petani dan penyuluh Nganjuk menghadiri Bimtek bertajuk Peningkatan Produktivitas Ternak Khususnya Ternak Sapi Potong di Gedung Wisma Koperasi Kedondong, yang dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Mindo Sianipar didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana.

Kegiatan Bimtek sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa upaya menjaga produksi pangan nasional pada tahun ini akan dihadapkan dengan berbagai macam tantangan. Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika [BMKG] memperkirakan bahwa Agustus 2023 akan ada musim kemarau panjang.

Mentan Syahrul mengingatkan bahwa 2023 akan lebih berat dari tiga tahun terakhir. Hal itu karena dampak perubahan iklim, pandemi Covid-19 dan Perang Rusia dan Ukrania yang masih terus belanjut.

“Tantangan perubahan iklim secara ekstrem dinilai menjadi ancaman paling berat mempertahankan produksi pangan nasional. Kita tidak dapat melawan alam, namun kita harus dapat beradaptasi," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk menjaga ketahanan pangan khususnya produktivitas pangan pokok.

“Kita harus beradaptasi dan mitigasi iklim dengan menghadirkan kesatuan emosional dan kebersamaan dengan para stakeholder mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca ekstrim," kata Dedi Nursyamsi.

Anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar mengajak petani setidaknya dapat menetapkan komoditas yang cocok di musim kemarau dan yang potensial dikembangkan pada musim hujan mendatang.

“BMKG memprediksi kekeringan cukup panjang Agustus ini. Harapan saya petani harus punya strategi menjaga produksi tanaman maupun ternak. Misalnya menanam kacang hijau, kacang tanah dan lain-lain,” katanya saat  saat membuka Bimtek.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan mayoritas penduduk Kabupaten Nganjuk bekerja di sektor pertanian yang merupakan sektor andalan dalam perekonomian.

"Selain padi, jagung dan kedelai, ada bawang merah yang merupakan komoditas utama hortikultura di Nganjuk, juga potensi peternakan," kata Setya BU yang akrab disapa Uud.

Merujuk pada hal itu, katanya lagi, pada dasarnya potensi tersebut sudah menjadi kekuatan untuk menjaga kebutuhan pakan ternak pada musim yang diprediksi akan mengalami kemarau panjang.

Uud juga mengingatkan tentang potensi pertanian sebagai salah satu strategi dalam membuat cadangan makanan bagi hewan ternak.

“Untuk mengantisipasi musim kemarau panjang, petani dalam mengoptimalkan pertaniannya misal menanam rumput, kemudian diawetkan, misalkan dalam bentuk silase dan hay,” kata Uud.

Guna mendukung hal itu, peserta Bimtek dibekali oleh narasumber dari Polbanbtan Malang, Riyanto, yang mengulas tentang sistem budidaya ternak potong dan narasumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk dengan materi teknologi pengolahan dan pengawetan hijauan ternak. [didit/timhumaspolbangtanmalang]

Nganjuk of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.