Bangun Kepercayaan Publik, Kementan Deraskan Informasi di Era Society 5.0

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bangun Kepercayaan Publik, Kementan Deraskan Informasi di Era Society 5.0
SMKPPN SEMBAWA: Sebagai UPT Pendidikan Pertanian di Provinsi Sumatera Selatan, SMKPPN Sembawa turut ikut berperan menyebarkan informasi melalui media online, media cetak, bahkan melalui media sosial yang dikelola UPT.

Bogor, Jabar [B2B] - Tantangan yang dihadapi sektor pertanian tidak ringan, utamanya selama pandemi Covid-19. Pertanian harus terus menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, maka untuk membangun kepercayaan publik terhadap kinerja sektor pertanian, Kementerian Pertanian RI berupaya menderaskan informasi melalui Hubungan Masyarakat [Humas].

Hal tersebut menjadi pembahasan Workshop Kehumasan 2022 di Ciawi, Bogor pada 19 - 21 Mei 2021,  mengangkat tema ‘Optimizing Communication for Competing in Era Society 5.0’, yang diikuti Fungsional Pranata Humas, Pengelola Kehumasan, Calon Pegawai Negeri Sipil [CPNS], Pengelola Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi [PPID] lingkup BPPSDMP Kementan.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan fungsi kehumasan sangatlah penting. Humas adalah perantara sebuah institusi ke masyarakat. 

"Untuk institusi pemerintahan, Humas harus menyampaikan berbagai kegiatan yang kita lakukan, dan itu merupakan bentuk transparansi,” katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan tugas utama Humas adalah menyebarluaskan informasi.

“Dalam lingkup luasnya, fungsi Humas juga menyebarkan informasi menyebarkan data, capaian, menyebarluaskan apa yang kita lakukan, produk, apa yang dilakukan. Sekali lagi tugas utama Humas adalah menyebarluaskan informasi,” katanya.

Dedi menegaskan bahwa Humas juga harus membangun kepercayaan publik kepada instansi pemerintah. Meyakinkan publik bahwa kita bisa kerja. 

"Mampu mencapai Tupoksi. Mampu mencapai penyediaan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia. Mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," katanya lagi.

Dedi menambahkan, meskipun instansi pemerintahan mampu melakukan itu semua, akan tetapi informasi itu tidak sampai ke publik, akan percuma semua yang dikerjakan.

“Berarti Humas itu evidence bagi kita, evidence bagi BPPSDMP Kementan. Humas juga sebagai mediator pemerintah dengan masyarakat. Dengan kata lain, Humas harus menjadi mulut, mata dan telinga pemerintah. Di luar itu, juga sebaliknya, Humas juga harus menjadi mulut, mata dan telinga bagi masyarakat untuk disampaikan pada pemerintah,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan ditentukan oleh ´kemesraan´ antara pemerintah dan masyarakat maka dipastikan pembangunan akan berjalan lancar dan hasilnya signifikan. "Begitu pula sebaliknya jika hubungan pemerintah dan masyarakat tidak mesra, betapapun hebatnya kinerja pemerintah, sulit untuk membangun di sektor apa pun,” katanya.

Ditambahkannya, peran dan fungsi Humas pada pembangunan pertanian sangat luar biasa. Orang-orang di Kehumasan adalah orang-orang yang sangat strategis, penting dalam pembangunan pertanian.

“Teruslah melek akan teknologi. Pelajari dan terus kembangkan teknologi agar menguasai teknologi untuk hasil yang lebih cepat dan maksimal. Jangan lupa, Humas bukan hanya bertugas menyebarkan informasi, juga harus membangun kepercayaan publik pada instansi pemerintah," kata Dedi Nursyamsi.

Berarti Humas BPPSDMP Kementan, katanya, harus membangun kepercayaan publik kepada Badan SDM, Humas Kementan harus membangun kepercayaan publik kepada Kementan. 

"Jangan sampai gara-gara informasi atau data yang kita sebarkan justru membuat publik tidak percaya, nyinyir dan menganggap remeh instansi pemerintah,” ujarnya.

Dedi juga meminta Humas BPPSDMP harus menjadi mediator antara Badan SDM dan para penyuluh, petani, Poktan, Gapoktan, P4S dan petani millenial. Selain itu, juga sebagai mediator dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan dan desa.

SMK PP Negeri Sembawa sebagai UPT Pendidikan Pertanian di Provinsi Sumatera Selatan juga ikut berperan dalam menyebarkan informasi melalui media online, media cetak, bahkan melalui akun-akun resmi media sosial SMKPPN Sembawa. 

Kepala SMK-PP Sembawa, Yudi Astoni menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan petugas PPID dan Vloger untuk mengikuti Workshop Kehumasan, yang diharapkan nantinya bisa menularkan ilmunya kepada teman teman di sekolah, setelah selesai mengikuti workshop.

"Dengan kegiatan Workshop Kehumasan tersebut, diharapkan jumlah informasi yang mampu dipublikasi jauh lebih banyak dengan kualitas lebih baik. Terlebih lagi informasinya jangan sampai kadaluarsa, telat, atau basi karena terlalu lama diproses," katanya. [timhumassmkppn sembawa]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.