Kementan Dukung Polbangtan Medan Tingkatkan Peran Strategis Penyuluh Dairi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dukung Polbangtan Medan Tingkatkan Peran Strategis Penyuluh Dairi
POLBANGTAN MEDAN: Tim Dosen Polbangtan Medan dengan fasilitator Dwi Febrimeli dan Yusra Muharami Lestari Mulyani bersama penyuluh BP3K, peserta pelatihan ´Kajian Penyuluhan Pertanian dan Publikasi serta Penggunaan Zoom´.

Dairi, Sumut [B2B] - Sekitar 32 penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan [BP3K] Kabupaten Dairi di Provinsi Sumatera Utara, mengikuti pelatihan ´Kajian Penyuluhan Pertanian dan Publikasi serta Penggunaan Zoom untuk Penyuluhan´ di kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Pemkab Dairi, Senin [4/7].

Dukungan Kementerian Pertanian RI bagi penyuluh Dairi diinisiasi Tim Dosen Polbangtan Medan dengan fasilitator Dwi Febrimeli dan Yusra Muharami Lestari Mulyani dalam upaya Pembinaan BP3K. Peserta antusias mengikuti pelatihan berupa pre test dan post test, untuk mengukur kemampuan kognitif setelah mendapat materi pelatihan.

Polbangtan Medan selaku Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yang merupakan unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari Kementerian Pertanian RI menggelar pelatihan tersebut sebagai implementasi UU Sistem Pendidikan Nasional No 20/2013, utamanya Pasal 20, "salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat." 

Langkah tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan terus mendorong penggunaan teknologi informasi, yang menjadi tuntutan saat ini dan ke depan guna mewujudkan pertanian, maju, mandiri dan modern.

"Sesuai perkembangan teknologi, Kementan mendorong seluruh jajaran pusat, dinas pertanian provinsi, kabupaten dan penyuluh semuanya sudah berbasis teknologi informasi," kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Era 4.0 yang ditandai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta internet, telah menyentuh sektor pertanian. 

"Kementan memanfaatkan hal itu untuk memperkuat data berbasis teknologi. Selain itu Kementan juga menyiapkan SDM berkompeten untuk mendukung upaya tersebut," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengakui bahwa teknologi informasi dan internet mendorong terciptanya sistem manajemen dalam proses pendataan yang berbasis teknologi. Hal ini juga mempermudah dalam memberikan Informasi dari daerah ke pusat.

"Data yang reliabel jadi basis ketepatan implementasi kebijakan hingga aspek evaluasi. Data itu sebagai sumber informasi yang sangat penting, data adalah awal dan akhir dari manajemen," kata Yuliana Kansrini dalam sambutannya yang disampaikan Dwi Febrimeli pada pelatihan di Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Pemkab Dairi

Sementara pelatihan dibuka oleh Kabid Penyuluhan Distan Pemkab Dairi, Suka Edah Angkat yang berharap peserta pelatihan dapat menyerap materi pelatihan untuk implementasi di lapangan bersama petani dan nelayan.

Tim dosen Polbangtan Medan mengurai materi tentang bagaimana pelaksanaan kajian penyuluhan mulai dari penetapan masalah hingga melakukan analisis data serta bagaimana mendownload aplikasi zoom, mendaftar di aplikasi zoom dan menggunakanaplikasi zoom.

"Para peserta sangat santusias mengikuti kegiatan ini terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang disampaikan," kata Yusra Muharami Lestari.

"Kegiatan seperti ini sangat baik untuk diikuti, karena menambah wawasan dan pengetahuan untuk mendukung pekerjaan sebagai penyuluh," kata Charles Capah, salah satu peserta. [timhumaspolbangtanmedan]

Dairi of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.