Polbangtan Kementan Dorong Petani Kopi Dairi Paham Pemasaran Efisien

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Dorong Petani Kopi Dairi Paham Pemasaran Efisien
POLBANGTAN MEDAN: Tim dosen Polbangtan Medan, Linda Tri Wira Astuti [hijab] dan Yenny Laura Butarbutar mengurai tentang tip dan trik pemasaran pada petani kopi Dairi.

Dairi, Sumut [B2B] - Kementerian Pertanian RI mendorong petani kopi di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara mengetahui tip dan trik pemasaran produk pertanian. Caranya? Faham pada kebutuhan dan keinginan konsumen agar produk kopi olahan disambut pasar, sehingga terbentuk saluran pemasaran efisien.

Upaya Kementan diinisiasi oleh tim dosen dari Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] melalui kegiatan Pembinaan Desa Mitra [PBM] oleh Polbangtan Medan bagi kelompok tani [Poktan] Pahottas di Desa Parbuluan IV, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumut, selama tiga hari, belum lama ini.

Tim dosen Polbangtan Medan yakni Linda Tri Wira Astuti dan Yenny Laura Butarbutar melakukan PBM tentang Pemasaran Produk Pertanian, dalam hal ini kopi yang menjadi produk andalan Dairi dari hasil pertanian.

Hal itu sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang terus mendorong agar ekspor kopi Indonesia terus meningkat, ditargetkan hingga tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan petani kopi.

"Produsen di hulu dan eksportir di hilir meningkatkan kerjasama sehingga pertumbuhan ekspor kopi sesuai target, bahkan lebih. Harus dibantu oleh stakeholders di kopi seperti penyuluh di sentra produsen kopi," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa petani kopi harus mengetahui proses pertanian dari hulu sampai ke hilir. 

"Dari mengolah lahan sampai pengemasan hingga pemasaran dan penjualan. Hal itu akan menjadi nilai lebih buat petani. Penyuluh memiliki peran vital untuk meningkatkan pengetahuan SDM pertanian didukung oleh UPT vokasi pendidikan Kementan," kata Dedi.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan komoditas kopi menjadi primadona, apalagi Sumut, salah satu dari lima provinsi terbanyak penghasil kopi. Total produksinya 76,59 ribu ton atau setara 10% dari total prosuksi nasional pada 2020. 

"Minum kopi menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, khususnya di Sumut, sehingga juga berperan dalam pengembangan hilirisasi produk olahan kopi," katanya.

Tim Dosen Polbangtan Medan, Linda Tri Wira Astuti menambahkan kegiatan PBM tersebut berupaya memberikan pengetahuan pada petani tentang pemasaran produk pertanian.

"Kami menekankan tentang pentingnya produsen kopi yakni petani untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar, sehingga nantinya tercipta saluran pemasaran yang efisien," kata Linda TWA.

Yenny Laura Butarbutar mengurai tentang definisi pemasaran, lembaga pemasaran, saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, dan hasil penelitian tentang pemasaran biji kopi robusta di Kabupaten Dairi dan pemasaran biji kopi arabika di Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Kegiatan PBM dari tim dosen Polbangtan Medan berupaya mendorong para petani anggota Poktan Pahottas mendapatkan gambaran lebih jelas tentang konsep pemasaran khususnya komoditi kopi," kata Yenni. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Dairi of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.