Kementan Dukung Mahasiswa Polbangtan Medan Praktik Penyuluhan bagi Petani
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Deli Serdang, Sumut [B2B] - Sekitar 58 mahasiswa Polbangtan Medan melakukan praktik penyuluhan bagi petani di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Senin [11/7]. Tujuan praktik, meningkatkan kemampuan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] memilih dan menerapkan metode penyuluhan yang tepat dan efektif bagi petani.
Kegiatan praktik diikuti mahasiswa Semester IV A jurusan pertanian dan perkebunan pada Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan. Mereka didampingi dosen pengampu dari Jurusan Perkebunan, Sudianto Purba dan asisten dosen Misiyem serta Herawaty dan Hamdan, dosen pengampu dari Jurusan Pertanian pada praktik penyuluhan di Desa Durian, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Sumut.
Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo guna memantapkan penguatan komoditas lokal untuk kemandirian pangan, demi meningkatkan kesejahteraan petani serta antisipasi krisis pangan global yang saat ini sedang melanda dunia.
“Untuk itu diperlukan pemetaan potensi unggulan daerah, termasuk potensi komoditas lokal, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani,” katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] bahwa kegiatan praktik penyuluhan oleh mahasiswa Polbangtan sebagai wadah belajar dan mengajar, tukar menukar informasi, pengalaman serta pengembangan kemitraan dan jejaring kerja sama dengan petani dan pemerintah daerah serta stakeholders lainnya.
"Dengan adanya kegiatan praktik penyuluhan oleh mahasiswa dari pendidikan vokasi Kementan, diharapkan dapat membangkitkan semangat tanggung jawab sebagai petani milenial dan wirausahawan pertanian," katanya.
Kehadiran mahasiswa Polbangtan Medan disambut hangat oleh Kades Durian, Supiadi didampingi Kordinator dan para penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Pantai Labu.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan Polbangtan Medan sebagai unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari Kementan di Sumut, pada kegiatan praktik penyuluhan berupaya mendorong petani menggunakan benih unggul bersertifikat, sistem budidaya tanam jajar legowo.
"Mahasiswa juga sosialisasi pupuk organik sebagai substitusi pupuk anorganik atau yang kian sulit didapat sekaligus menekan residu kimia di lahan pertanian," katanya dalam sambutan yang disampaikan oleh Sudianto Purba.
Kades Supiadi menginformasikan di Desa Durian ada Demplot dan kehadiran mahasiswa Polbangtan Medan sangat mendukung eksistensi Demplot, yang diikuti oleh 18 kelompok tani [Poktan] dan saat ini praktik pembuatan pupuk organik cair.
"Praktik penyuluhan oleh mahasiswa Polbangtan Medan sangat mendukung Demplot di sini. Petani sedang belajar membuat pupuk organik cair. Selama ini praktiknya sudah kami lakukan, mungkin masih ada teori yang belum tersampaikan pada kami," katanya.
Diharapkan, kata Kades Supiadi, mahasiswa sosialisasi dan mendorong petani beralih dari pupuk kimia ke organik. Pasalnya, 1.500 hektar lahan pertanian menjadi tumpuan hidup 95% warga Desa Durian, dari sawah tadah hujan dan pompanisasi karena tak ada irigasi.
Mahasiswa dari Jurusan Perkebunan, Yunanda Eka Putra tampil dengan materi Penggunaan Bibit Unggul Bersertifikat. Petani pun aktif bertanya, utamanya tentang bagaimana memilih jenis benih padi yang baik dan perlakuannya sesuai anjuran.
Sementara Eka dari Jurusan Pertanian mengulas materi tentang ´Sistem Budidaya Tanam Jajar Legowo´ yang disambut antusias oleh petani, mengingat sebagian besar lahan pertanian Desa Durian untuk komoditas padi. [timhumaspolbangtanmedan]
Deli Serdang of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
