Mahasiswa Polbangtan Kementan Pelajari Agribisnis Jamur Tiram di Asahan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswa Polbangtan Kementan Pelajari Agribisnis Jamur Tiram di Asahan
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini [insert] komitmen laksanakan instruksi Mentan Syahrul Yasin Limpo dan arahan Kabadan Dedi Nursyamsi untuk mengembangkan regenerasi petani Sumatera.

Asahan, Sumut [B2B] - Polbangtan Medan memberikan kesempatan pada mahasiswa mengembangkan perilaku, sikap, dan keterampilan melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) di UD Arya Mushroom, pengelola Rumah Jamur 208 Asahan, yang memberi kesempatan enam mahasiswa mengenal dan memahami dunia usaha dan dunia industri [DuDi].

PKL Mahasiswa Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Jurusan Pertanian tersebut mengikuti pembuatan media tanam [baglog], membuat bibit jamur F0 dan olahan jamur tiram serta pemasarannya via online. 

Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Jamur 208 Asahan yang berlokasi di Kelurahan Siumbut Baru, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan di Provinsi Sumatera Utara. 

PKL dijadwalkan berlangsung satu bulan, 15 Maret - 15 April 2022 sementara pelaporan progress dilakukan tiap pekan melalui grup WA untuk koordinasi, bimbingan, pengarahan, dan pengajuan pertanyaan apabila menemui kendala.

Upaya Polbangtan Medan sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Indonesia  negara besar yang memiliki sumberdaya alam [SDA] dan sumberdaya manusia [SDM] yang baik dan melimpah. 

“Salah satu SDA potensial adalah pertanian, menjadi sektor yang  paling siap melanjutkan pembangunan ke depan. Namun, pengembangannya memerlukan SDM yang menguasai sains, riset, penguasaan mekanisasi, dan hilirisasi yang baik,” kata Mentan Syahrul.

Dia juga mengutarakan komitmen Kementan dalam menyiapkan SDM pertanian yang  berjiwa wirausaha terus dilakukan dan menjadi salah satu fokus utama.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa kegiatan PKL pada DuDi agribisnis akan mendorong lahirnya wirausahawan agribisnis yang andal menjawab tantangan DuDi ke depan.

"Selain itu, kegiatan PKL memberi manfaat bagi mahasiswa berupa pengalaman dan pengetahuan tentang DuDi, mahasiswa pun terlatih untuk bekerja profesional serta adaptasi dan kerjasama tim dalam lingkungan kerja," katanya.

Dedi Nursyamsi mengingatkan, "jadilah lulusan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri maupun orang lain,” katanya saat membuka zoom meeting pada Millennial Agriculture Forum yang digelar oleh oleh SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa, belum lama ini. 

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan Program PKL merupakan program yang diwajibkan bagi setiap perguruan tinggi melalui beberapa program, utamanya DuDi, untuk mendukung lahirnya job creator dan job seeker yang mumpuni.

"Polbangtan Medan sebagai penyelenggara pendidikan tinggi vokasional bidang pertanian Kementan wajib mendukung pembangunan pertanian," kata Yuliana.

Almabrurah Pasi, mahasiswa peserta PKL menyatakan syukur dan terima kasih atas kesempatan PKL tersebut, sehingga mendapat pengalaman dan membuka wawasan tentang budidaya jamur. Mulai dari pembuatan media tanam [baglog], sterilisasi baglog, inokulasi bibit jamur, proses inkubasi hingga pembuatan bibit jamur F0.

“Kami bersyukur karena diajarkan mengolah jamur tiram menjadi berbagai olahan makanan seperti jamur crispy, jus jamur, sop jamur, dan sambal jamur," katanya.

Mahasiswa PKL Polbangtan Medan juga mendapat tugas meramu pestisida nabati untuk mengendalikan hama dan membuat iklan pemasaran olahan jamur crispy secara online melalui media sosial. [timhumaspolbangtanmedan]

Asahan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.