DPR RI gandeng Kementan Ajak Petani Sumut Gunakan Pupuk Organik

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


DPR RI gandeng Kementan Ajak Petani Sumut Gunakan Pupuk Organik
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Yuliana Kansrini [ke-5 kanan] dan Anggota Komisi IV DPR RI Djarot Syaiful Hidayat bersama sebagian peserta Bimtek di Simalungun didampingi Wakil Direktur II Mukhlis Yahya [kiri] usai pembukaan Bimtek Angkatan ke-2 Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh.

Simalungun, Sumut [B2B] - Sedikitnya 100 petani dan penyuluh Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara diajak Anggota DPR RI Djarot Syaiful Hidayat untuk memproduksi dan memanfaatkan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sebagai alternatif sekaligus solusi menghadapi mahalnya harga pupuk bersubsidi.

Ajakan tersebut menjadi topik utama kegiatan Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Angkatan II di Simalungun, Kamis [2/3] yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di bawah koordinasi Polbangtan Medan.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada medio Desember 2022 meluncurkan Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] sebagai upaya BPPSDMP Kementan mendorong petani bersama penyuluh mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik [kimia] dan menerapkan pemupukan berimbang, untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus menunjang nutrisi bagi tanaman.

Mentan Syahrul tiada henti mengajak penyuluh aktif mengawal dan mendampingi petani, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian antara lain dengan penggunaan pupuk organik.

"Pasalnya, menjaga tanah dan kesuburannya, menjadi kewajiban bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan pemupukan berimbang.," katanya.

Hal itu, kata Mentan Syahrul, sejalan arahan Presiden RI Joko Widodo, kita harus menjamin ketersediaan pangan seluruh rakyat Indonesia. Artinya, kebutuhan pangan 270 juta rakyat wajib kita kawal dan tidak boleh terganggu sama sekali.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BBPSDMP] Dedi Nursyamsi, menekankan perlunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan kepada petani antara lain sosialisasi pupuk organik melalui pupuk organik.

"Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia," kata Dedi Nursyamsi.

Kegiatan Bimtek di Hotel Agape Haranggaol Simalungun dihadiri Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini; Anggota DPRD Sumut, Mangapul Purba; Wakil Ketua DPRD Simalungun, Samrin Girsang dan Wakil Direktur II Polbangtan Medan, Mukhlis Yahya. 

Sementara Kepala Dinas Pertanian Simalungun diwakili Kabid Sarana Prasarana, Mudianto dan alumni Polbangtan Medan, Dwiki R Pasaribu hadir sebagai narasumber.

Anggota Komisi IV DPR RI, Djarot Syaiful Hidayat mengajak petani dan penyuluh Simalungun memproduksi dan memanfaatkan pupuk organik.

"Pupuk organik mendukung petani didampingi penyuluh tetap berproduksi, untuk mencegah terjadinya krisis pangan global. Indonesia harus bisa mengatasinya karena dikaruniai sumber daya alam dan SDM pertanian yang andal," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar Kementan bertujuan mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian yang ditentukan oleh kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.

"Petani dan penyuluh diberi pengetahuan tentang nutrisi dan bahan organik untuk tanaman, yang diharapkan bermanfaat bagi petani menghadapi permasalahan saat ini mengatasi melambungnya harga pupuk anorganik," katanya.

Yuliana mengingatkan petani dan penyuluh sungguh-sungguh mengikuti Bimtek untuk dimanfaatkan sebaik mungkin tentang pembuatan dan penggunaan pupuk organik, karena harga pupuk melambung akibat Perang Ukraina dan Rusia, mengingat kedua negara adalah produsen terbesar bahan baku pupuk kima [anorganik]. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Simalungun of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.