Daging Sapi Harganya Ditekan ke Rp78 Ribu/Kg dengan Operasi Pasar
Beef Price is Pressing to Rp78,000/Kg by Market Operations
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah berencana melakukan operasi pasar daging sapi pada Juni mendatang, untuk menyambut bulan Ramadan dan Lebaran. Tujuannya, untuk menekan harga daging sapi yang saat ini di kisaran Rp90 ribu per kg hingga Rp100 ribu per kg menjadi Rp78 ribu per kg.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan operasi pasar daging sapi digelar untuk mengantisipasi harga menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, melalui mekanisme distribusi dan penjualan yang wajar sehingga harganya dapat turun dengan sendirinya.
"Penurunan harga akan dilakukan secara wajar tanpa merugikan kepentingan peternak lokal," kata Suswono kepada pers di Jakarta, belum lama ini.
Menurutnya, harga daging sapi saat ini masih tergolong mahal lantaran tata niaga daging sapi masih panjang dan distribusi sapi dari sentra ternak ke kawasan konsumen terkendala kemudahan transportasi.
Kementerian Pertanian, kata Suswono, akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan agar ada fasilitas perhubungan untuk memudahkan jalur distribusi hewan ternak yang memenuhi standar ´animal welfare´.
"Kita sekarang memikirkan bagaimana memudahkan distribusi dari Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat ke kawasan konsumen seperti di Jakarta dan sekitarnya," ungkap Mentan.
Jakarta (B2B) - The government plans to beef market operations in June, to welcome Ramadan and Eid. The goal, to reduce the price of beef is currently at around Rp90 thousand per kg - 100 thousand per kg to Rp78 thousand per kg.
Agriculture Minister Suswono said the beef market operation was held in anticipation of the price ahead of Ramadan and Eid, through the mechanism of distribution and reasonable sales so the price can go down by itself.
"The price drop will be conduct properly without harming local breeders," said Suswono told reporters in Jakarta, recently.
According to him, the price of beef is still relatively expensive because of trading system beef is still long, and distribution of beef cattle from the central region to consumers deterred ease of transportation.
Minister of Agriculture Suswono said the Ministry of Agriculture will work with the Ministry of Transportation in order to facilitate transportation facilities livestock distribution lines that follow the standard ´animal welfare´.
"We are now thinking about how to facilitate the distribution of East Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara region to consumers such as in Jakarta and surrounding areas," Suswono said.
