Hilirisasi Produk CSA, Kementan Dampingi Temu Usaha Wanita Tani Jember

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Hilirisasi Produk CSA, Kementan Dampingi Temu Usaha Wanita Tani Jember
PROGRAM SIMURP: Temu Usaha KWT Sekar Kedaton di Kabupaten Jember, Jatim diikuti antusias 25 anggotanya pada kegiatan yang didampingi Kementan bersama SIMURP bagi pengembangan Kemitraan Usaha seluruh anggota KWT.

Jember, Jatim [B2B] - Hilirisasi produk pertanian merupakan salah satu output Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] meningkatkan produktivitas pertanian dibarengi upaya hilirisasi produk pasca panen untuk peningkatan kesejahteraan keluarga petani.

Upaya pengembangan hilirisasi produk pertanian melalui Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP[ dan Kelompok Wanita Tani [KWT] senantiasa didukung dan dikawal Kementerian Pertanian RI bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] melalui penerapan CSA bagi daerah irigasi dan daerah rawa pada 24 kabupaten di 10 provinsi, di antaranya Kabupaten Jember di Provinsi Jawa Timur.

Kementan bersama SIMURP mendampingi Temu Usaha dari KWT Sekar Kedaton di Desa Kraton Wonorejo, Kecamatan Kencong, medio September lalu, bagi pengembangan Kemitraan Usaha seluruh anggota kelompok tani di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Gumukmas.

Tujuan kegiatan Temu Usaha yang menghadirkan narasumber dari Garda Tranfumi di Kecamatan Kencong tentang pembuatan Nomor Induk Berusaha [NIB], Ijin Halal, Pendaftaran Produk UMKM, disain stiker dan lainnya.

Kegiatan Temu Usaha sejalan kebijakan Kementan tentang ketahanan pangan, menuntut hadirnya wanita tani yang mandiri, aktif dan kreatif untuk bersaing di tengah tantangan sektor pertanian ke depan.

Kementan tiada henti mendorong wanita tani untuk kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global. Terkait ketahanan pangan nasional, dengan menggagas ide besar, menciptakan peluang baru di sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mendukung penuh diversifikasi pangan lokal untuk ketahanan pangan nasional.

"Upaya sekecil apa pun akan menjadi langkah untuk turut memperkuat ketahanan bangsa yang artinya kita memiliki kekuatan dan kemampuan bersama," katanya.

Wanita tani melalui KWT harus menyikapi hal itu, kata Dedi Nursyamsi, harus memiliki visi dan kreatif mencari alternatif pangan substitusi untuk mulai dikenalkan dan dikonsumsi oleh masyarakat.

"Ganti beras dan gandum dengan ubi, singkong, jagung. Jangan mau dikalahkan krisis. Wanita tani kreatif akan selalu punya cara agar produk olahan tetap berproduksi dengan pangan alternatif," katanya lagi.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.

"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.

Sekitar 25 anggota KWT Sekar Kedaton di Desa Kraton Wonorejo, Jember tampak antusias mengikuti kegiatan Temu Usaha didampingi oleh Tim SIMURP dan Koordinator beserta penyuluh BPP Gumukmas.

Dalam Temu Usaha tersebut, anggota KWT diajak dan dibimbing mengembangkan diversifikasi pangan lokal sebagai hilirisasi melalui diseminasi penerapan teknologi CSA, dengan memanfaatkan alat dan mesin dukungan dari SIMURP agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. [timsimurpkementan]

Grobogan of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.