Polbangtan Kementan Malang Dukung Gerakan Antisipasi Darurat Pangan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggencarkan Gerakan antisipasi darurat pangan salah satunya yaitu melaksanakan ´Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh´ [PSPP]. Kementan juga melibatkan TNI secara aktif dalam upaya mencapai swasembada pangan.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan sektor yang paling siap membangun kehidupan Indonesia yang lebih baik di masa akan datang adalah sektor pertanian. SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunannya.
"Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata kita, dan kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor, kita harus ekspor," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan dari berbagai masalah ini berdampak produksi pangan global terganggu.
Di Indonesia, sejak Februari 2023 hingga Maret 2024, kita mengalami fenomena alam yang disebut El Nino, kemarau yang berkepanjangan. Solusi mengatasi krisis pangan kita harus swasembada pangan," katanya saat membuka PSPP Volume 10 tahun 2024 di Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Ketindan, Malang, Rabu [5/6].
Menurut Dedi Nursyamsi, kunci dalam gerakan antisipasi darurat pangan nasional adalah meningkatkan produksi. Segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan dalam peningkatan produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang.
PSPP berlangsung tiga hari, 5 - 7 Juni 2024 secara hibrid yang bertujuan meningkatkan pemahaman peserta dalam peningkatan produksi padi melalui optimalisasi lahan rawa dan pompanisasi di lahan sawah tadah hujan serta pemanfaatan lahan perkebunan untuk padi.
Pada pembukaan PSPP dilaksanakan pula Gelar Produk P4S se Jawa Timur dan dimeriahkan oleh 20 booth/stand P4S dari beberapa kabupaten dan UPT Kementan di Jawa Timur termasuk Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yakni Polbangtan Malang selaku Provincial Projects Implementation Unit [PPIU] dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS].
Stand untuk PPIU YESS Jawa Timur diisi aneka produk unggulan di Malang seperti olahan kopi, kripiksayur.id, telur ayam dan Day Old Chicken [DOC] ayam kampung dan berbagai olahan pertanian lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi berkesempatan mampir dan mencicipi produk yang digelar oleh PPIU YESS Jatim, seraya berharap agar produk-produk hasil olahan pertanian memiliki nilai jual yang tinggi dan berpeluang ekspor.
"Kegiatan pameran tidak hanya menjadi ajang promosi produk pertanian unggulan, juga merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional," ungkapnya.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menambahkan, dengan terus meningkatkan produksi dan kualitas produk, diharapkan Indonesia mampu menjadi negara yang tak hanya swasembada pangan, juga memiliki daya saing di pasar global.
"Hal itu merupakan komitmen Kementan dan seluruh pihak terkait dalam menghadapi tantangan dan mewujudkan kemandirian pangan untuk masa depan yang lebih baik," kata Udrayana. [NF/didit/timhumas polbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
