Kementan Dukung Polbangtan Malang Rumuskan Kurikulum MBKM

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Dukung Polbangtan Malang Rumuskan Kurikulum MBKM
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [kiri atas] memimpin Pra Workshop Persiapan Pembelajaran Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 yang dihadiri seluruh wakil direktur, dosen, asisten dosen, PLP dan tenaga kependidikan lainnya.

Malang, Jatim [B2B] - Peningkatan model pembelajaran terintegrasi dengan Teaching Factory [TeFa] dan merancang restrukturisasi mata kuliah, guna akomodasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] plus Modul Integrative sebagai panduan mahasiswa mengikuti program kuliah di luar kampus.

Hal itu mengemuka pada Pra Workshop Persiapan Pembelajaran Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 yang digelar Polbangtan Malang di Malang, selama tiga hari, 9 -11 Agustus 2022.

Kegiatan Pra Workshop dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana di Malang, hari ini [9/8] yang dihadiri seluruh wakil direktur, dosen, asisten dosen, pranata laboratorium pendidikan [PLP] dan tenaga kependidikan lainnya.

Langkah Polbangtan Malang sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa gagasan MBKM 

tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia dan pertanian Indonesia yang lebih baik lagi.

“Pertanian sebagai kekuatan bangsa, untuk itu pentingnya peran pendidikan vokasi pertanian dalam mewujudkan regenerasi petani," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi dalam arahannya mengingatkan bahwa Kementerian Pertanian RI telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian yaitu pertanian yang harus maju, harus mandiri, dan harus modern. 

"Arah kebijakan tersebut menjadi pedoman untuk bertindak cerdas dan tepat, khususnya pendidikan vokasi seperti Polbangtan untuk menghasilkan petani milenial selaku job creator dan job seeker maupun wirausahawan muda pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan bahwa saat ini pihaknya mempersiapkan pembelajaran menyongsong Pembelajaran Semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023.

“Artinya kita harus menyiapkan banyak hal sebelum melakukan workshop untuk finalisasi persiapan pembelajaran semester ganjil," kata Setya BU yang akrab disapa Uud.

Dalam pra workshop tersebut dibahas peningkatan model pembelajaran terintegrasi TeFa, konsep pembelajaran berbasis industri dan bisnis yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di dunia usaha dan dunia industri [DuDi] dalam suasana sesuai realita DuDi.

"Tujuannya, agar mahasiswa mengalami pembelajaran dengan standar dan suasana yang sama dengan DuDi," kata Uud.

Dia mengharapkan pra workshop selama tiga hari, dapat mensosialisasikan program SIKA, tracer study, hasil audit ISO, dan dan petunjuk pratikum untuk Semester I, III, V dan VII. 

"Hal terpenting adalah rancangan bersama tentang kurikulum yang nantinya akan mengarah pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM," kata Uud. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.