Polbangtan Malang dan DPR RI gelar Bimtek bagi Petani Bali Antisipasi Kemarau

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Malang dan DPR RI gelar Bimtek bagi Petani Bali Antisipasi Kemarau
POLBANGTAN MALANG: Anggota Komisi IV DPR RI, I Made Urip [ke-2 kanan] membuka Bimtek di Tabanan didampingi Wakil Direktur I Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristanti [ke-2 kiri] dan Kadistan Pemkab Tabanan, I Made Subagia.

Tabanan, Bali [B2B] - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Kementerian Pertanian RI memberikan perhatian besar pada seluruh penyuluh.

“Penyuluh adalah ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan, penyuluh berperan sebagai jembatan vital antara petani dengan informasi teknis, inovasi, dan praktik pertanian terbaru serta memfasilitasi adopsi teknologi pertanian berkelanjutan.

“Penyuluh memiliki tugas dan fungsi penting meningkatkan produktivitas pertanian. Seorang penyuluh harus bisa menjadi motivator, inovator, fasilitator serta motor penggerak agribisnis,” katanya.

Menindaklanjuti instruksi Mentan, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Malang sebagai Unit Pelaksana Teknis [UPT] BPPSDMP Kementan bersama Komisi IV DPR RI melaksanakan Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas bagi Petani dan Penyuluh.

Sekitar 100 petani dan penyuluh Kabupaten Tabanan, Bali, mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] di Apple Resort Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, belum lama ini.

Anggota Komisi IV DPR RI, I Made Urip mengatakan, salah satu upaya antisipasi dan adaptasi El-Nino melalui identifikasi dan pemetaan lokasi terdampak kekeringan, dikelompokkan menjadi kawasan merah, kuning, dan hijau sehingga lebih mudah menyusun strategi yang tepat dan efisien.

"Program-program menghadapi dampak El Nino mencakup peningkatan SDM pertanian, membangun agenda intelektual dengan memadukan ilmu pengetahuan, ilmu lapangan dan ilmu makrifat serta memperbaiki sistem budidaya, pasca panen dan manajemen usaha," katanya.

Bimtek sangat tepat, kata I Made Urip, membuka wawasan tentang pertanian hulu ke hilir bisa digarap dengan baik yang diikuti dari awal hingga akhir, penting untuk memecahkan persoalan serta mencari solusi terbaik bidang pertanian.

"Pengalaman dari pandemi Covid 19 lalu, melumpuhkan sektor pariwisata, sementara sektor pertanian menjadi penyelamat perekonomian masyarakat di Bali," katanya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana diwakili oleh Wakil Direktur Bidang Akademik, Novita Dewi Kristanti mengatakan banyak perubahan dialami dunia, begitu pula teknologi pertanian.

"Efektivitas penerapan teknologi pertanian dipengaruhi oleh pemahaman dan kemauan petani dalam memanfaatkan dan menyerap inovasi pertanian hingga distribusi hasil pertanian, sehingga salah satu upaya meningkatkan kapasitas SDM  dengan Bimtek bagi petani dan penyuluh," katanya.

Setiap perubahan di sektor pertanian, kata Novita, menjadi tantangan ke depan maka kegiatan Bimtek menjadi salah satu antisipasi menghadapi tantangan teknologi pertanian, khususnya bagi para petani muda.

"Kegiatan Bimtek menjadi kesempatan untuk meningkatkan kapasitas petani muda agar mampu menghadapi tantangan di sektor pertanian masa depan,” katanya lagi.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG] Indonesia akan mengalami musim kemarau yang berkepanjangan pada tahun 2024, yang diperkirakan akan memberikan dampak signifikan pada sektor pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Pemkab Tabanan, I Made Subagia mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Bimtek untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh Tabanan.

"Peningkatan kapasitas SDM pertanian dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim juga menjadi prioritas program dinas pertanian. Dibutuhkan SDM yang andal untuk mendampingi petani dan bisa beralih kepada para petani muda di masa depan," katanya. [didit/timhumas polbangtanmalang]

Tabanan of Bali [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.