Petani Mandiri CSA, Kementan Ajari Petani Demak Membuat Pupuk Organik

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Petani Mandiri CSA, Kementan Ajari Petani Demak Membuat Pupuk Organik
SIMURP KEMENTAN: Sekitar 25 petani dari Poktan Sari Abadi Tani antusias mengikuti praktik membuat pupuk organik di rumah Kartubi, Ketua Poktan dengan materi membuat pupuk Nitrobakter dan Plant Growth Promoting Rhizobacter [PGPR] dibimbing tim dari BPP Bonang.

Demak, Jateng [B2B] - Sejumlah petani Kabupaten Demak antusias mengikuti kegiatan praktik membuat pupuk organik, yang digelar Kementerian Pertanian RI melalui Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] untuk mendorong hadirnya petani mandiri berwawasan dan berkemampuan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA].

Kegiatan praktik yang diinisiasi Program SIMURP Kementan bersama Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Bonang di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah pada penghujung Juni lalu, diikuti 25 petani dari Kelompok Tani [Poktan] Sari Abadi Tani di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Para petani tersebut mengikuti praktik membuat Nitrobakter dan Plant Growth Promoting Rhizobacter [PGPR] yang merupakan bagian dari kegiatan SIMURP di BPP Bonang, dipandu oleh tim dari BPP Bonang.

Kegiatan praktik sejalan program Kementan sosialisasi Gerakan Tani Pro Organik disingkat Genta Organik.

Upaya Kementan bersama SIMURP bagi hadirnya petani mandiri CSA, sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa kegiatan CSA dapat mendorong petani menjadi lebih mandiri.

"Tujuan utamanya, membangun kemandirian petani dalam pengelolaan proses pembelajaran dari petani dan untuk petani," katanya.

Teknologi CSA, kata Mentan, akan memberikan banyak pengetahuan untuk petani. Ambil dan serap pengetahuan tersebut dan terapkan di lapangan, sehingga produksi pertanian bisa berjalan maksimal.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan, CSA yang disosialisasikan Kementan bersama SIMURP diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas diri insan pertanian.

"SDM merupakan faktor pengungkit utama terhadap peningkatan produktivitas hasil pertanian," katanya.

Jadi tak bisa disangkal, kata Dedi Nursyamsi, kalau SDM punya andil besar untuk meningkatnya produktivitas. Peningkatan kapasitas SDM pertanian sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional.

"Tanpa SDM yang andal, mustahil tujuan pembangunan pertanian nasional akan tercapai," katanya lagi.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA.

"Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca disingkat GRK," katanya.

Kegiatan praktik membuat pupuk organik secara mandiri, berlangsung di rumah Kartubi, Ketua Poktan Sari Abadi Tani, diikuti antusias para petani sejak pagi hari.

Petani mendapat materi pembuatan pupuk organik Nitrobakter dan Plant Growth Promoting Rhizobacter [PGPR]. Diketahui, Nitrobakter merupakan bakteri yang dapat mengikat nitrogen di alam bebas yg bisa dijadikan alternatif pupuk urea yang dimanfaatkan oleh tanaman.

Sementara PGPR merupakan bakteri pemacu pertumbuhan yg bermanfaat sebagai penambah unsur hara, hormon pertumbuhan dan zat imunitas yg diperlukan bagi tanaman. [timsimurpkementan]

Demak of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.