Latih Petani, Widyaiswara Kementan Harus Kuasai Dulu Inovasi Teknologi

Indonesian`s Agriculture Training Center Conducts Thematic Training

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Latih Petani, Widyaiswara Kementan Harus Kuasai Dulu Inovasi Teknologi
PELATIHAN KEMENTAN: Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa ciri pertanian modern adalah cepat dan akurat, sehingga sangat diperlukan inovasi teknologi dalam segi pelayanan dan pelatihan [Foto: BPPSDMP]

Bogor, Jabar [B2B] - SDM pertanian yang tidak mampu mengadopsi teknologi modern akan terlindas oleh inovasi teknologi pertanian. Idealnya, pelatih dan widyaiswara harus lebih dahulu menguasai inovasi teknologi sebelum mengajarkan dan melatih petani sebagai users-nya. 

“Manusia yang tidak mampu adopsi teknologi modern akan terlindas, namun sebelum mendorong SDM pertanian menguasai inovasi teknologi, maka para pelatih dan widyaiswara kita harus mampu menguasainya lebih dulu," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi di hadapan pimpinan dan widyaiswara Unit Pelaksana Teknis [UPT] Pelatihan pada Kementerian Pertanian RI di Bogor, Jabar, Rabu [14/4].

Menurutnya, Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] berupaya meningkatkan kualitas pelatihan dalam mewujudkan SDM pertanian yang profesional, berdaya saing dan berjiwa entrepreneurship.

"Upaya tersebut dilakukan salah satunya dengan menciptakan inovasi baru untuk peningkatan kualitas pelayanan pelatihan pada tiap UPT Pelatihan dari BPPSDMP Kementan," kata Dedi Nursyamsi.

Mengacu instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, katanya, bahwa peningkatan kualitas SDM pertanian menjadi salah satu fokus Kementan.

"Salah satu fokus kita adalah meningkatan kualitas SDM, dengan SDM yang berkualitas, akan mendukung terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern," kata Mentan Syahrul.

Dedi Nursyamsi menambahkan, ciri pertanian modern adalah cepat dan akurat, sehingga sangat diperlukan inovasi teknologi dalam segi pelayanan dan pelatihan. Tiga Program Aksi BPPSDMP harus menjadi prioritas kegiatan pelatihan, khususnya bagi petani milenial, seraya mengharapkan agar para penyuluh pertanian juga dilatih dengan pola tematik. 

“Latih penyuluh pertanian dan petani kita agar dapat menggenjot ekspor komoditas pertanian strategis. Saya minta agar kurikulum dan materinya diarahkan agar menghasilkan SDM profesional, berdaya saing dan berjiwa entrepreunership. Metodologi pelatihan juga harus menjadi perhatian kita semua,” katanya.

Di akhir arahannya, Dedi Nursyamsi berharap efektivitas pelatihan online dapat terus ditingkatkan terutama kondisi pandemi ini. "Optimalkan pelatihan online, meski di masa pandemi, keegiatan pelatihan harus bisa mencapai target dan sasaran yang diinginkan,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, BPPSDMP Kementan memiliki 10 UPT Pelatihan di seluruh Indonesia, kesemuanya memiliki tugas dan fungsi menyiapkan dan menghasilkan SDM pertanian siap pakai, siap bersaing di dunia usaha dan dunia industri, dan mampu membentuk wirausahawan muda di sektor pertanian berorientasi ekspor. [Cha]

Bogor of West Java [B2B] - The thematic training was chosen by Indonesia´s Agriculture Training Center on the technical guidance across the country. The learning model is oriented to problem solving, and decision-making based on the conformity of thematic materials required by the trainees.