L/K Pelaksana CSA Apresiasi Peningkatan Produktivitas Padi di Katingan Kalteng
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Katingan, Kalteng [B2B] - Kunjungan Tim Monitoring Program SIMURP disambut antusias petani dan penyuluh lokasi kegiatan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] di Kabupaten Katingan, Kalteng lantaran peningkatan rata-rata produktivitas lokasi Demplot CSA sebesar 0,9 ton/ha gabah kering panen [GKP] dari 3,5 ton lokasi Non CSA menjadi 4,4 ton/ha GKP di lokasi CSA.
Kegiatan monitoring Tim Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] di Katingan, Kalteng, belum lama ini, dihadiri oleh perwakilan Bank Dunia serta lembaga dan kementerian [L/K] pelaksana SIMURP yakni Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas], Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian RI.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya mengatakan terjadi peningkatan rata-rata produktivitas 0,9 ton/ha GKP diikuti meningkatnya hasil produksi di lokasi Scalling Up. Meningkat 0,94 ton/ha GKP, dari 4,08 ton di lokasi Non CSA menjadi 5,02 ton/ha GKP di lokasi CSA.
"Berdasarkan data analisa usaha tani yang dikumpulkan dari Demplot CSA, adanya peningkatan pendapatan rata-rata petani di lokasi CSA SIMURP hingga 68% atau Rp8 juta per hektar dibandingkan dengan Non CSA," kata Bustanul seperti dikutip Project Manager SIMURP, Sri Mulyani pada Technical Review Meeting dan Implementation Support Mission Program SIMURP di Katingan, Kalteng, belum lama ini.
Capaian CSA SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembangunan dengan mengoptimalkan sumber daya alam [SDA] maupun SDM serta memanfaatkan teknologi mutakhir, mekanisasi dan korporasi hulu ke hilir.
"Fokusnya memperkuat produksi komoditas strategis seperti pada dan jagung sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo. Tekan impor. Capai swasembada pangan. Kita pernah meraihnya maka harus kembali dicapai," katanya.
Upaya tersebut, kata Mentan Amran, salah satunya, dengan mematok target produksi beras pada 2024 mencapai 35 juta ton, ketimbang produksi 2023 sebanyak 31 juta ton.
Hal tersebut didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa keberhasilan kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian.
"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya.
Katingan Kuala
Kapusluh Bustanul Arifin Caya mengatakan perubahan iklim yang terjadi saat ini berupa El Nino di beberapa negara, termasuk Indonesia, sebagai akibat fenomena global yang menyebabkan musim kemarau panjang.
"Dampaknya, produksi padi Indonesia 2023 turun 1,12 juta ton gabah kering giling [GKG] sekitar 2,05% ketimbang produksi 2022 yang mencapai 54,75 juta ton GKG," kata Bustanul seperti dikutip Project Manager SIMURP, Sri Mulyani di Katingan Kuala, Kalteng.
Dia menambahkan, dampak El Nino kita sudah rasakan saat ini. Melonjak harga beras di pasaran, akibat berkurangnya stok beras di pasaran. Kalau tidak diantisipasi, baik El Nino maupun La Nina dapat mengganggu ketahanan pangan nasional.
Diketahui, Program SIMURP pada Kementan melalui BPPSDMP yang fokus pada strategi pemerintah mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui inovasi CSA untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan Indeks Pertanaman [IP] serta menurunkan emisi Gas Rumah Kaca [GRK].
Sri Mulyani menambahkan kegiatan CSA SIMURP dilakukan melalui pendekatan sekolah lapang berupa demonstration plotting [Demplot], pertemuan lapang, bimbingan teknis dan Farmers Field Day [FFD] pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh CSA.
Untuk 2023, BPPSDMP melalui kegiatan SIMURP alokasikan anggaran sebesar Rp79 miliar bagi pelaksanaan pada 1.017 desa dalam lingkup 117 BPP/kecamatan di 24 kabupaten pada 10 provinsi.
Kapusluh Bustanul Arifin Caya, kata Sri Mulyani, menekankan keterlibatan penyuluh untuk aktif menjalankan 5 Peran dan Fungsi BPP Kostratani sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan.
"Menghadapi situasi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk, penyuluh agar aktif ikut serta melalui CSA mendukung Gerakan Genta Organik dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada disekitarnya untuk pembuatan pupuk organik serta implementasinya secara masif," katanya. [timsimurpkementan]
Katingan of Central Borneo [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
