Petani & Penyuluh CSA Banyuasin Dukung Target Mentan di Sumatera Selatan
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Petani dan penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] di Kabupaten Banyuasin komitmen mendukung upaya Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada Provinsi Sumatera Selatan, untuk melanjutkan capaian swasembada 2019 dan 2020, sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor beras lagi.
Komitmen tersebut mengemuka atas kehadiran Mentan Amran Sulaiman di Banyuasin, medio November, didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi; Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni; Kepala Dinas Pertanian, HR Bambang Pramono dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya.
Mentan mengajak petani dan penyuluh di seluruh Sumsel meningkatkan produksi padi dan jagung guna mendukung pencapaian swasembada sehingga dapat menekan impor.
"Kami siapkan alsintan dan pupuk. Kalau dulu harus ada Kartu Tani, baru dapat pupuk. Sekarang cukup KTP dapat pupuk, ini sedang kita proses harmonisasinya," katanya.
Pada 2019 dan 2020, kata Mentan, kita swasembada yang bekerja adalah kita, petani penyuluh dan Babinsa, untuk itu harus kita lanjutkan dan Sumsel dapat menjadi penyelamat pangan Indonesia.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan pertemuan yang berlangsung di SMKPP Negeri Sembawa bertajuk ´Dukungan Penyuluhan dan Petani Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Sumatera Selatan´.
"Tujuan kegiatan, memotivasi penyuluh, para petani dan steakholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Sumatera Selatan," katanya.
Sebagai pengingat, Sumsel merupakan penyangga komoditas pangan strategis yang mempunyai potensi lahan sawah, lahan kering dan lahan rawa.
Kegiatan tersebut dihadiri seribu orang yang terdiri atas petani milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA dan para penyuluh Sumsel. [timsimurpkementan]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
