Polbangtan Kementan gelar Bimtek Penyadaran & Penumbuhan PWMP di Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan gelar Bimtek Penyadaran & Penumbuhan PWMP di Medan
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini membuka kegiatan Bimtek tahap Penyadaran dan Penumbuhan PWMP dengan mematuhi secara ketat Protokol Kesehatan Covid-19.

Medan, Sumut [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] kelompok Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) Tahap Penyadaran dan Penumbuhan PWMP selama tiga hari, 28 - 30 Maret 2022 di Medan, yang diikuti petani milenial Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat. 

Kegiatan Bimtek dilakukan Polbangtan Medan, yang merupakan pembekalan bagi pembimbing dan calon pengusaha muda pertanian. Calon pengusaha muda pertanian ini merupakan kombinasi antara alumni Polbangtan Medan dan pemuda tani berbagai daerah.

Upaya Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Ia pun meyakini tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda. 

"PWMP diharapkan mencetak generasi milenial menjadi seorang petani atau mendirikan start up di bidang pertanian. Bukanlah sesuatu yang mustahil, karena generasi milenial harus sadar, pertanian adalah tambang emas jangka panjang," kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga menjadi pertanian modern untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga berorientasi ekspor," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa lulusan sarjana pertanian mengemban tugas mulia, harus mampu menjadi pengusaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak.

"Semua itu bisa berjalan baik apabila dimulai dengan niat yang benar serta sikap optimis bahwa kita bisa melakukan perubahan untuk kebaikan banyak orang," kata Yuliana saat membuka Bimtek pada Senin [28/3].

Ada tiga ciri pengusaha muda di era digitalisasi. Pertama harus bisa melihat peluang bisnis, kedua harus ada inovasi baru yang membuat bisnis tersebut berbeda, dan ketiga harus ada kreativitas dan keberanian mengembangkan dan memajukan usahanya.

"Sebagai agripreneur harus berani mengambil resiko, berani mencoba hal baru, dan tekad yang kuat dan pantang menyerah. Inilah sikap mental yang perlu dibangun.

Kegiatan Bimtek menghadirkan narasumber berkompeten antara lain Kepala Sekolah Ekspor, Handito Joewono; pejabat Inpektorat Jenderal Kementan,  Iskandarini dan Tetty Yuliaty dan petani milenial Rayndra Syahdan Mahmudin dari Kabupaten Magelang, Jateng.

Sementara Ketua Panitia Bimtek, Mawar Indah mengatakan kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan penyadaran dan penumbuhan wirausahawan muda pertanian memanfaatkan teknologi, untuk memajukan usaha pertanian Indonesia hingga pasar global. [timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN Sembawa, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.