Kementan Ajak Milenial Kenal Dunia Pertanian melalui Pameran Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Ajak Milenial Kenal Dunia Pertanian melalui Pameran Pangan
POLBANGTAN MALANG: Kegiatan digelar di halaman Sekolah Menengah Kejuruan [SMK] Cendika Bangsa di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, baru-baru ini. SMK Cendika Bangsa memiliki 1.040 siswa-siswi terbagi menjadi 11 jurusan.

Kepanjen, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa "wirausaha sangat penting dalam pembangunan pertanian, seperti kita tahu, nilai tambah ekonomi ada pada pengolahan [processing] bisa mencapai 100 persen. Makanya, kita harus mengedukasi generasi sekarang [milenial] bahwa berusaha di sektor pertanian sangat menguntungkan.

Mentan Syahrul menuturkan generasi milenial yang menjadi bonus demografi Indonesia di masa depan, perlu diyakinkan dan diberikan motivasi untuk mau serta bisa berusaha di sektor pertanian. 

Kementan, katanya, selalu memfasilitasi generasi milenial untuk bisa terjun menjadi wirausaha pertanian. "Kita fasilitasi mereka."

“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman kalian,” katanya.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Program YESS sebagai upaya untuk menghasilkan wirausahawan milenial yang berkualitas di sektor pertanian. 

Apalagi negara-negara yang berhasil membangun pertanian, kata Dedi, ternyata sangat banyak pengusaha agrobisnisnya, 'Karena dengan adanya mereka, ekonomi di sektor pertanian bisa bergerak dan menggeliat." 

Melalui Program YESS, Dedi berharap akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian, sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan berdampak pada penurunan angka pengangguran serta urbanisasi. 

Di masa pandemi, katanya, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial khususnya di bidang produksi on-farm [produksi] untuk menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. 

“Sudah saatnya pembangunan pertanian dilanjutkan oleh generasi milenial yang saat ini semakin cerdas mencari peluang bisnis, mereka yang telah terjun dan mencintai dunia pertanian akan semakin menguasai bagaimana mengembangkan pertanian mulai dari hulu sampai hilir menjadi peluang bisnis," tegas Dedi.

Dalam rangka resonansi petani milenial untuk regenerasi petani sekaligus mempromosikan potensi pertanian, Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service [YESS] dari Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur menyelenggarakan pameran pertanian atau open day. 

Kegiatan digelar di halaman Sekolah Menengah Kejuruan [SMK] Cendika Bangsa di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, baru-baru ini. SMK Cendika Bangsa memiliki 1.040 siswa-siswi terbagi menjadi 11 jurusan. 

Dari 11 jurusan, salah satu jurusan yang berhubungan dengan pertanian yaitu Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. Jurusan tersebut berfokus dalam mengolah hasil pertanian untuk menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tambah. 

Kegiatan dihadiri oleh Wakil Kepala Sekolah SMK Cendika Bangsa, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Malang, Pengawas Sekolah dari dinas Pendidikan, Wakil Direktur II Polbangtan Malang, Koordinator District Implementation Team (DIT) Program YESS, serta siswa-siswi SMP, SMA/SMK.

Kegiatan pameran pertanian dijadikan sebagai ajang mempromosikan hasil olahan siswa-siswi SMK Cendika Bangsa. Beberapa produk yang dipamerkan yaitu Mie Rainbow, Sari Nanas, Minuman Rosela, Herbal Bubuk, Minuman Herbal, Frozen Food, Stik Bayam, Kerupuk Daun Luntas, Cookies Ubi Ungu, Kerupuk Wortel, Keripik Pisang Rasa, Permen Jelly Salak, Semprong Mocaf dan Sereal Mocaf. 

Dengan adanya produk tersebut, diharapkan dapat menarik perhatian peserta dan tamu undangan mengenai pertanian.

Dalam pameran pertanian tidak hanya memamerkan produk-produk saja, melainkan ada kegiatan talkshow terkait pertanian dengan narasumber Hamyana.

Pada sesi talkshow tersebut, peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai sektor pertanian. Selesai Talkshow sesi satu, maka kegiatan dilanjutkan dengan penampilan musik dan kuis. 

Kegiatan dilanjutkan talkshow sesi dua dengan narasumber Suwarno, SP dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang. 

Diharapkan dengan adanya talkshow, maka dapat mengubah mindset para peserta bahwa pertanian merupakan peluang kerja yang baik untuk masa depan.

Pada kesempatan tersebut, Hamyana selaku Wakil Direktur II Polbangtan Malang menyampaikan bahwa kegiatan pameran pertanian sebagai ajang untuk meningkatkan minat siswa-siswi SMP, SMA/SMK untuk berkecimpung di bidang pertanian. 

Harapannya setelah mengikuti kegiatan pameran pertanian ini, para peserta memiliki mindset positif bahwa pertanian merupakan bidang pekerjaan yang memiliki prospek yang baik. [timhumaspolbangtanmalang]

Kepanjen of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.