Polbangtan Kementan Picu Motivasi Petani Aceh Timur Bangun Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Picu Motivasi Petani Aceh Timur Bangun Pertanian
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini secara simbolis menyerahkan materi Bimtek pada peserta, yang didorong oleh DPD RI dan Kementan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.

Aceh Timur, NAD [B2B] - Sebanyak 100 petani dan penyuluh Kabupaten Aceh Timur di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam [NAD] antusias mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] yang difasilitasi Polbangtan Medan, unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan vokasi Kementerian Pertanian RI, sementara pembiayaan dari dana aspirasi Komite Nasional Dewan Perwakilan Daerah RI [DPD].

Kegiatan Bimtek dihadiri oleh Wakil Ketua Komite Nasional II DPD RI, Abdullah Puteh; Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh Timur, Muslim. Bimtek dibuka oleh Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh SDM dan Hubungan Kerja Sama, Aiyub.

Abdullah Puteh mendorong petani Aceh Timur didampingi penyuluh mendirikan korporasi untuk mengembangkan produksi dari hulu ke hilir, sehingga produk pertanian menghasilkan nilai tambah bagi petani.

“Pertanian harus berubah dari skala kecil ke lebih luas. Petani-petani yang ada bergabung dan menanam 100 hektar ubi kayu, bisa mengajukan mesin pembuat tepung, untuk hasilkan tepung tapioka sebagai produk hilir," katanya.

Upaya tersebut sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar penguatan kapasitas SDM pertanian terus ditingkatkan, untuk mendukung peningkatan produksi maupun produktivitas pertanian di seluruh Indonesia.

“Kita masih terus mendorong pertanian yang maju, mandiri dan modern. Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” katanya.

Hal serupa ditekankan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian, upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas produk pertanian. 

"Ketiga upaya tersebut dapat terwujud apabila didukung kapasitas dan kompetensi SDM pertanian yang mumpuni, khususnya petani dan penyuluh," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa Bimtek merupakan suatu kegiatan dimana peserta diberi pengetahuan dan pelatihan yang bermanfaat, guna meningkatkan kompetensi peserta dengan materi yang sesuai kebutuhan peserta. 

"Peserta menerima materi yang sesuai kebutuhan dan dapat diterapkan oleh petani dan penyuluh. Mengingat pentingnya materi yang disampaikan dalam sesi pemaparan materi peserta di beri kesempatan untuk bertanya dan berdiskui dengan pemateri," katanya.

Menurut Yuliana, peserta Bimtek menyadari tidak ada kata terlambat untuk melakukan perbaikan. Inovasi teknologi dan motivasi yang disampaikan pemateri begitu membangun untuk perubahan yang lebih baik.

Tiga narasumber hadir mendukung kegiatan Bimtek yakni Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Aceh Timur, Muslim mengulas tentang ´Peran Penyuluh dalam Pengembangan Tanaman Alternatif´; Muhammad Nasrudin dan Armiyah M Yasin mengulas materi ´Penerapan Sistem Agribisnis pada Budidaya Cabai Merah´. [timhumaspolbangtanmedan]

East Aceh of Aceh [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.