Field Trip, Mahasiswa Polbangtan Kementan Kenali Bisnis Kopi dari Hulu ke Hilir
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Taswin Bahar
Translator : Novita Cahyadi
Deli Serdang, Sumut [B2B] - Sekitar 29 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] jurusan Perkebunan di Polbangtan Medan dari Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan [TPTP] melakukan field trip pada mitra swasta, PT Trijaya Agro Lestari di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara untuk mengenali pengembangan komoditas kopi dari hulu ke hilir.
Kegiatan field trip berlangsung di base camp PT Trijaya Agro Lestari [TAL] di Jl Glugur Rimbun No 73, Durian Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdan.
Upaya tersebut merupakan komitmen Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] mewujudkan harapan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan pada generasi milenial.
"Sebab merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang akan semakin mandiri, maju dan modern," katanya.
Hal senada dikemukakan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa generasi milenial didorong untuk mengambil peran bersama dunia usaha dan industri [DuDi] khususnya industri kopi.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM kompetitif sebagai tenaga kerja industri tebu yang andal dan unggul selaku job seeker," katanya.
Juga sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, kata Dedi Nursyamsi, yang mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor industri tebu Indonesia sebanyak mungkin.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan pihaknya berupaya memfasilitasi mahasiswa untuk menambah wawasan mahasiswa melalui kegiatan field trip.
"Dengan kegiatan field trip, mahasiswa dapat belajar dan mengetahui bagaimana sebuah perusahaan berjalan dan beroperasi," katanya.
Tak kalah penting, kata Yuliana, mengetahui strategi bisnis seperti bisnis hijau dan sustainability sehingga nantinya mahasiswa dapat membentuk karakternya menjadi pemuda yang berjiwa enterpreneur.
"Tujuan lain adalah mempelajari karakter, organisasi, ekonomi hijau dan pengelolaan bisnis jangka panjangnya sekaligus sebagai eksportir kopi," ungkap Direktur Yuliana.
PT Trijaya Agro Lestari [TAL] yang berdiri sejak 2018 merupakan perusahaan yang mengembangkan kopi sebagai komoditas utama, telah membangun ikatan yang kuat dengan petani kecil kopi di seantero Sumatera untuk memastikan konsistensi kualitas.
TAL memproduksi kopi dan membeli kopi dari petani untuk dipasarkan di dalam negeri maupun ekspor ke mancanegara, sehingga kopi khas daerah seperti arabica gayo, mandailing, sidikalang, lintong tanah karo dan kerinci kian dikenal penikmat kopi di seluruh dunia.
Pada kegiatan field trip, mahasiswa belajar langsung di lapangan tentang sejarah dan visi misi pelaku usaha kopi, nilai [value], prinsip dan struktur organisasi TAL.
Tak kalah penting adalah job description masing-masing unit perusahaan, pedoman perilaku organisasi, standar operasional prosedur [SOP], peraturan organisasi, implementasi bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan, kemitraan dan jejaring usaha kegiatan pembinaan masyarakat lokal, proses cupping untuk meneliti kualitas kopi yang dibeli dari petani dan mengenali mesin-mesin dalam kegiatan produksi. [ira/timhumas polbangtanmedan]
Deli Serdang of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.
