KEP Bina Mandiri Sejahtera di Indramayu Cikal Bakal Korporasi Petani CSA

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


KEP Bina Mandiri Sejahtera di Indramayu Cikal Bakal Korporasi Petani CSA
PROGRAM SIMURP: Dari sejumlah KEP binaan Program SIMURP Kementan, ditetapkan empat KEP ´role model´ sebagai cikal bakal Korporasi Petani berwawasan CSA di antaranya KEP Bina Mandiri Sejahtera di Indramayu.

Jakarta [B2B] - Inovasi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] mendorong pengembangan kelompok tani atau gabungan kelompok tani [Poktan/Gapoktan] menjadi Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] sebagai korporasi petani berbasis komoditas unggulan di lokasi kegiatan SIMURP.

Inovasi CSA yang didukung Kementerian Pertanian RI  bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] mengembangkan sejumlah KEP pada 24 kabupaten di 10 provinsi lokasi CSA.

Dari sejumlah KEP binaan Program SIMURP Kementan, ditetapkan empat KEP ´role model´ sebagai cikal bakal Korporasi Petani berwawasan CSA di antaranya KEP Bina Mandiri Sejahtera di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Pengembangan inovasi CSA dilakukan Kementan bersama Program SIMURP sejak 2019 hingga 2023, berkontribusi besar pada pembangunan pertanian dalam menunjang peningkatan produksi, produktivitas, indeks pertanaman [IP], pendapatan petani dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca.

Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mendorong, mendukung dan mengawal petani mengembangkan hilirisasi produk seperti dinistruksikan Presiden RI Joko Widodo, agar petani membentuk KEP sebagai cikal bakal dari korporasi petani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan petani untuk mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian, sehingga tidak lagi menjual produk mentah [raw product].

"Petani jangan lagi berfikir tanam, petik lalu jual. Bukan lagi jamannya, petani bekerja sendiri-sendiri. Harus berjamaah seperti di KEP dan KWT didampingi penyuluh," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk membangun dan mengembangkan KEP sebagai cikal bakal korporasi harus didampingi penyuluh dengan melibatkan stakeholder terkait.

"Awali dari kelompok tani untuk membentuk korporasi petani. Sahamnya dari petani. Dukung dengan inovasi dan mekanisasi, agar petani mampu menguasai pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis, bukan sekadar bertani," katanya.

Direktur NPIU SIMURP Kementan, Bustanul Arifin Caya mengatakan pihaknya menggelar Penghargaan SIMURP 2023 bagi KEP untuk memberikan apresiasi pada KEP. Setelah dinilai mampu menunjukkan prestasi kerja dalam melaksanakan program pembangunan pertanian melalui kegiatan SIMURP.

"KEP dikembangkan SIMURP mengingat keberadaan Poktan maupun Gapoktan, yang belum memiliki kekuatan hukum kerapkali menjadi tidak berdaya apabila menghadapi permasalahan yang terkait pengembangan usaha, karena dianggap tidak memiliki kekuatan hukum," katanya.

Langkah awal pembentukan KEP cikal bakal korporasi petani dilakukan melalui transformasi manajemen kelembagaan petani, baik Poktan, Gapoktan maupun unit-unit usaha yang telah terbentuk, agar kelembagaan tersebut lebih terarah dalam berusahatani berorientasi agribisnis guna peningkatan pendapatan, nilai tambah, dan kesejahteraan petani.

Sementara Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengajak Poktan maupun Gapoktan yang berhasil mengembangkan usaha tani secara berkelompok, Poktan atau Gapoktan maupun sebagian dari anggota kelembagaan petani tersebut yang memenuhi persyaratan, berpeluang ditingkatkan kemampuannya untuk membentuk KEP.

"Sementara penetapan peraih Penghargaan SIMURP 2023 melalui proses penilaian yang obyektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya lagi. [timsimurpkementan]

Jakarta [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 24 districts in 10 provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.