Open Day Tulungagung, Kementan Tarik Minat Generasi Milenial untuk Bertani
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tulungagung, Jatim [B2B] - Dalam upaya regenerasi pertanian Indonesia, Kementerian Pertanian RI bersinergi dengan International Fund for Agriculture Development [IFAD] meluncurkan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS].
Program YESS berupaya mengembangkan generasi petani muda yang tidak hanya maju dalam praktik pertanian, juga mandiri dan modern dalam pengelolaan usahanya.
Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Malang melalui Program YESS menggelar ´Pameran Produk Hasil Pertanian´ atau disebut Open Day.
Implementasi Program YESS sinergi dengan SMK Baitul Izza di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur menggelar pameran hasil produksi siswa/i pertanian. Open Day digelar untuk menarik siswa/i untuk memulai usahanya di bidang pertanian, Rabu [12/6].
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengaku ingin membangun ekosistem baru di sektor pertanian agar anak-anak muda mempunyai ruang meraih laba dan berkembang di sektor pertanian sehingga menjadi idola anak muda.
“Saya ingin agar anak-anak muda kita mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi yang mendukung regenerasi pertanian didukung Program YESS.
"Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Sasarannya, pemuda yang harus memiliki jiwa kewirausahaan hulu ke hilir,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Direktur Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristanti menyampaikan bahwa, "tidak ada kata pensiun di bidang pertanian, kendalanya saat ini para pemuda kurang berminat di bidang pertanian."
"Program YESS diharapkan bisa membantu meregenerasi pertanian, dengan adanya berbagai macam teknologi pertanian sehingga dapat mengubah stigma ´pertanian itu kotor´ sehingga tidak ada alasan lagi bagi para pemuda untuk tidak berminat di bidang pertanian," katanya.
Wakil Kepala Sekolah SMK Baitul Izza berpendapat Open Day menjadi kesempatan luar biasa untuk memberikan motivasi dan pengetahuan di bidang pertanian.
"Harapannya siswa aktif dan bersemangat untuk melanjutkan pendidikan di bidang pertanian, karena merupakan bidang yang sangat strategis," katanya.
Dengan dukungan berbagai stakeholder, diharapkan dapat terbangun sinergi dan kolaborasi antara pelaku pendidikan, sektor swasta, pemerintah pusat dan daerah serta seluruh masyarakat guna mempercepat pertumbuhan wirausahawan muda pertanian di Kabupaten Tulungagung.
Sekertaris Dinas Pertanian Pemkab Tulungagung, Kemi Durachman mengatakan Program YESS merupakan program model kebanggan yang berhasil memberikan stimulus untuk menumbuhkan dan mengembangkan wirausahawan muda pertanian, melalui pertanian diharapkan adanya transformasi ekonomi di pedesaan dengan melibatkan pemuda milenial.
"Keberhasilan program YESS dapat menjadi model bagi program serupa di negara-negara lain, baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Hal ini dapat membantu memperluas dampak positif dari program tersebut dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara global. [didit/timhumas yessjatim]
Tulungagung of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
