Kementan Dukung Kolaborasi Mahasiswa Polbangtan Medan dan Belanda
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Mahasiswa lingkup Politeknik Kementerian Pertanian RI, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Medan, akan dilibatkan dalam kolaborasi dengan mahasiswa Belanda bersama SNV, off taker yang didirikan pada 1965 di Belanda sebagai organisasi nirlaba internasional.
Upaya kolaborasi mengemuka pada pertemuan Wakil Direktur II Polbangtan Medan, Mukhlis Yahya mewakili Direktur Yuliana Kansrini dengan perwakilan dari Kedubes Belanda, Lizanne Schepers di Medan, Sumatera Utara [Sumut] belum lama ini.
Langkah kerjasama Indonesia dan Belanda pada pendidikan vokasi pertanian sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang pentingnya kolaborasi global, untuk mengatasi krisis pangan.
"Jangan biarkan satu orang pun tertinggal di belakang, leave no one behind," katanya.
Tantangan global saat ini, kata Mentan, menuntut negara-negara di dunia mengambil tindakan segera dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka Panjang. Tujuannya, percepatan transformasi sistem pertanian dan pangan menjadi lebih efisien, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan serta memastikan produksi pangan, gizi, dan lingkungan yang lebih baik.
“Saya ingin menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan saat ini dan di masa datang. Kami yakin, hanya dengan kolaborasi dan sinergi yang erat kita dapat mewujudkan ‘Recover Together, Recover Stronger'," kata Mentan Syahrul.
Harapan serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa petani milenial lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi ancaman krisis pangan.
"Kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan generasi milenial merupakan generasi yang tanggap dan adaptif terhadap kemajuan teknologi dan memiliki daya kreativitas tinggi.
"Hal inilah yang menjadikan peluang bagi mereka untuk menjadi wirausaha muda di bidang pertanian semakin terbuka lebar," katanya.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan pihaknya akan menjalin kerjasama melalui kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian dengan pemerintah Belanda, dengan melibatkan mahasisiwa Polbangtan Medan dan Belanda.
"Berbagai topik pengkajian yang akan dikaji di lokasi Food Estate Kabupaten Humbang bersama off taker seperti SNV dari Belanda," katanya seperti dikutip Wadir II Polbangtan Medan, Mukhlis Yahya.
Menurutnya, saat ini SNV bekerja pada lebih 25 negara di Afrika, dan Asia. Sementara di Indonesia, SNV mengawali pada 2013, fokus pada tiga sektor yakni agrifood, energi, dan air pada beberapa provinsi termasuk Sumut.
Mukhlis Yahya menambahkan ada pun topik pengkajian meliputi bentang lahan/laskap, dampak lingkungan dari beberapa penggunaan pupuk berlebih, penggunaan irigasi air, pendapatan petani, kualitas panen, pemasaran, ketenagakerjaan dan kewirausahaan pemuda tani dan minat pemuda tani dalam usaha pertanian. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
