Kementan Rumuskan Kurikulum Peninjauan Prodi PPB dan PPP Polbangtan Medan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - 'Mata kuliah yang perlu perluasan dan pendalaman bahan kajian' adalah hasil yang diharapkan Kementerian Pertanian RI bagi Program Studi [Prodi] Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan [PPB] dan Penyuluhan Perkebunan Presisi [PPP] pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya bagi Polbangtan Medan.
Benang merah tersebut mengemuka dari Rumusan Workshop Peninjauan Kurikulum Prodi PPB dan PPP dari Polbangtan Medan, yang berlangsung dua hari, 9 - 10 November 2022 di Medan, yang dibuka oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.
Workshop Peninjauan Kurikulum digelar oleh Polbangtan Medan, dalam upaya mendukung regenerasi petani terdidik yang melahirkan wirausahawan muda pertanian di era milenial, menuntut kurikulum pendidikan tinggi vokasi pertanian pada Polbangtan yang adaptif terhadap kemajuan teknologi, dinamika pasar dan tuntutan konsumen.
Upaya Polbangtan Medan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pendidikan merupakan sebuah usaha yang berjalan secara terus menerus untuk menjadikan manusia [masyarakat] mencapai taraf kemakmuran.
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk menyiapkan peserta didik dapat berperan dalam berbagai lingkungan hidup secara baik untuk masa yang akan datang.
"Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk masyarakat dalam memajukan negara dan juga sangat penting dalam proses pembangunan negara untuk menjadi negara yang lebih maju," kata Mentan Syahrul.
Pernyataan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa lembaga pendidikan tinggi merupakan salah satu bagian dari lembaga pendidikan yang berperan dan bertanggungjawab menghasilkan SDM berkualitas, sehingga mampu bersaing di pasar kerja yang semakin bersaing serta mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa.
"Berkaitan dengan pendidikan, Kementan mengambil peran untuk memajukan pendidikan nasional melalui pendidikan vokasi," katanya.
Hal itu, kata Dedi Nursyamsi, diatur pada Permentan No 25/2018 tanggal 25 Juni 2018 tentang Kelembagaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian [STPP] mengalami transformasi kelembagaan menjadi Polbangtan yang tersebar pada enam wilayah di Indonesia.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa Rumusan Workshop Peninjauan Kurikulum Prodi PPB dan PPP point-nya adalah 'capaian pemebelajaran untuk sikap keterampilan umum telah direvisi sesuai Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan [Permendikbud] No 3/2020.
"Tambahan capaian pembelajaran sikap di luar Lampiran Permendikbud No 3 tahun 2020 yaitu memiliki kepercayaan diri, daya saing, daya juang, korsa, inovatif dan berorentasi pada tujuan," katanya.
Profil lulusan, kata Yuliana, penyuluh pertanian berjiwa agrosustainpreneur. Deskripsi profil yaitu menghasilkan penyuluh pertanian ahli berjiwa agrosustainpreneur yang mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan kajian penyuluhan pertanian serta mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi [Iptek].
"Tak kalah penting adalah Imtaq yakni iman dan takwa, dengan pengejawantahan urusan yang sarat dengan nilai, kepercayaan, pemahaman, sikap, perasaan dan perilaku yang bersumber dari ajaran agama, utamanya Alquran dan Hadis," katanya.
Direktur Yuliana juga menyebutkan beberapa Peninjauan Kurikulum meliputi 'keharusan adanya laporan peninjauan kurikulum, kurikulum berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia [SKKNI] dan kekhususan dari Prodi kita RPPTKL.
"Ke depan, peninjauan kurikulum terkait tantangan dan kurikulum Laporan MBKM [Merdeka Belajar Kampus Merdeka], mekanisme peninjauan kurikulum dan harus ada perubahan Prodi," katanya. [ira/timhumaspolbangtan medan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
