Kementan Apresiasi Miniplant Industry dan Nursery Kopi Polbangtan Medan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi meninjau Laboratorium TeFa pada Miniplant Industry dan Nursery Kopi pada Polbangtan Medan, Sumut, Sabtu [24/12]. Polbangtan Medan merupakan unit pelaksana teknis [UPT] Pendidikan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian [BPPSDMP].
Dedi Nursyamsi mengapresiasi Polbangtan Medan atas keberhasilannya membangun laboratorium Teaching Factory [TeFa] yang diharapkan dapat menjadi tempat pembelajaran bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat maupun stakeholders, yang ingin memperdalam hilirisasi kopi.
’Sekali lagi, saya apresiasi Polbangtan Medan atas keberhasilannya membangun TeFa miniplant kopi ini. Pemanfaatannya kita nantikan, untuk mencetak mahasiswa dan alumni yang bisa menjadi job seeker dan job creator," katanya.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini melaporkan bahwa Miniplant Industry dan Nursery Kopi dibangun pada April hingga November 2022 memanfaatkan SBSN sebesar Rp10 miliar 150 juta.
’’Alhamdulillah, pembangunan Miniplant Industry dan Modern Nursery Kopi di Kampus Polbangtan Medan dengan sumber pembiayaan SBSN [Surat Berharga Syariah Negara] yang rampung dibangun sesuai target yang ditetapkan,’’ katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kementan melalui Polbangtan Medan meraih penghargaan Kementerian Keuangan [Kemenkeu] sebagai Satuan Kerja [Satker] Pengelola Proyek SBSN Terbaik 2022, untuk sektor pertanian, atas proyek pembangunan Miniplant Industry dan Modern Nursery Kopi di Kampus Polbangtan Medan.
Dalam kesempatan tersebut, Kabadan Dedi Nursyamsi menyerahkan Sertifikat Satker Pengelola Proyek SBSN Terbaik 2022 bagi Polbangtan Medan dari Kemenkeu kepada Direktur Yuliana Kansrini.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan dukungannya pada pengembangan sarana prasarana TeFa, untuk menghasilkan SDM pertanian andal, maju, mandiri dan modern.
"Itu semua dilakukan, karena pengelolaan pertanian saat ini dan ke depan harus melibatkan teknologi. Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri dan modern,” katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan TeFa Minplant Industry dan Nursery Kopi menjadi konsep pembelajaran antara pengetahuan yang diberikan kampus dan kebutuhan industri.
"TeFa merupakan pengembangan dari unit produksi yang telah ada di Polbangtan mulai dari pembibitan hingga pengolahannya," katanya lagi.
Yuliana Kansrini menambahkan Unit Produksi adalah bidang usaha yang digunakan dalam upaya peningkatan SDM, memberikan pengalaman kerja yang nyata bagi mahasiswa Polbangtan Medan.
"Juga dapat mengembangkan jiwa enterpreneur, dengan harapan mahasiswa Polbangtan mampu menjadi aset bukan menjadi beban," katanya.
Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas, Zuliandri menambahkan Miniplant Industry mampu meningkatkan nilai tambah dari olahan kopi dan Nursery Kopi akan mendorong peningkatan produktivitas kopi untuk pasar domestik dan ekspor.
"TeFa bukan hanya sekedar sarana pembelajaran namun juga bisa mencetak wirausaha-wirausaha hebat khususnya di bidang kopi," katanya.
Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang Tupoksi utama Polbangtan adalah mencetak lulusan yang qualified job seeker dan job creator. Mereka adalah alumni yang siap ditempatkan di seluruh lini pertanian Indonesia, dari hulu ke hilir maupun alumni yang harus mampu menjadi sumber lapangan pekerjaan bukan hanya untuk dirinya sendiri, juga untuk orang lain di sekitarnya.
"Dengan adanya Tefa dan Nursery Kopi kerja sama antara industri dengan perguruan tinggi vokasi bisa terjalin, hal itu dapat mendatangkan kerja sama yang berkesinambungan sehingga saling menguntungkan," katanya lagi. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
