Mahasiswa Polbangtan Kementan Terapkan Irigasi Tetes di Food Estate Humbahas
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Humbahas, Sumut [B2B] - Teknologi menjadi bagian penting di Era Industri 4.0 untuk mempermudah dalam menjalani suatu pekerjaan. Salah satu bidang yang harus menerapkan teknologi maju adalah pertanian.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulang kali mengingatkan bahwa Indonesia harus mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Dalam mendukung Pertanian maju, mandiri, dan modern, Kementerian Pertanian RI melalui BPPSDMP menerapkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] tak terkecuali Polbangtan Medan.
Program MBKM merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim, mengakomodir amanah Permendikbud No 3/2020, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar lain di luar program studinya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul [job seeker] serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin [job creator]," kata Dedi.
Guna mendukung Program MBKM, Polbangtan Medan mengupayakan kegiatan magang bagi mahasiswanya, antara lain pendampingan petani dan penyuluh Food Estate hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan program magang bertujuan turut serta dalam mengawal dan mendampingi petani Food Estate Humbahas meningkatkan produktivitas.
Dalam pendampingan tersebut, mahasiswa menerapkan teknologi Drip Irrigation atau Irigasi Tetes dalam budidaya tanaman kentang.
Irigasi tetes merupakan sistem pengairan berteknologi yang menerapkan sistem automation, yakni sistem yang dapat bekerja secara otomatis melalui aplikasi Netbeat Cloud. Aplikasi ini dapat mengatur tekanan ataupun debit air yang akan dikeluarkan melalui alat irigasi tetes.
Komponen utamanya adalah reservoir air yaitu tempat penampungan air, kemudian secondary head control [SHC] yang merupakan bagian yang mengatur keluarnya air yang terhubung dengan sistem automation.
Ada lagi pipa submain, pipa yang berfungsi sebagai distribusi air menuju lahan budidaya yang dialirkan melalui lateral pressure compensated dripper berupa selang yang mengatur keluarnya tetesan air ke tanaman.
Irigasi tetes bukan hanya untuk mengalirkan air, namun juga bisa untuk mengalirkan pupuk dalam bentuk cair.
"Penggunaan irigasi tetes akan memudahkan kegiatan budidaya. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak karena melalui aplikasi yang dapat dikontrol melalui smartphone," kata Yuliana. [timhumaspolbangtanmedan]
Humbahas of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
