Kementan Genjot Produksi Kakao dan Manggis Bali Komoditas Ekspor

Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Genjot Produksi Kakao dan Manggis Bali Komoditas Ekspor
P4S BUANA LESTARI: Kunjungan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kiri] disambut hangat oleh pengurus P4S Buana Lestari di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali [Foto: BPPSDMP]

Tabanan, Bali [B2B] - Dukungan penuh diberikan Kementerian Pertanian RI bagi petani untuk meningkatkan produksi komoditas ekspor, termasuk kakao dan manggis dari Bali, agar mengupayakan pengolahan bahan mentah [raw material] menjadi komoditas ekspor ke mancanegara.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa setiap daerah pada 34 provinsi harus mampu memperkenalkan dan mengusung komoditas pertanian andalan untuk tujuan ekspor.

“Bukan cuma diperkenalkan, genjot pula produktivitasnya agar menjadi komoditas andalan ekspor,” kata Mentan Syahrul.

Hal serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi di Pusat Pelatihan Petani Swadaya [P4S] Buana Lestari di Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, Kamis [16/9].

“Saya nilai P4S Buana Lestari di Tabanan sudah luar biasa, namun harus digenjot terus produktivitasnya. Saat ini sudah lumayan, kalau produktivitas bisa ditingkatkan lagi maka akan luar biasa,” katanya.

Dedi Nursyamsi mengingatkan agar petani meningkatkan nilai jual dari produk pertanian mereka, untuk diolah terlebih dahulu dan dikemas dengan baik dan menarik sehingga pembeli pun akan bangga membelinya.

“Petani jangan jual mentah atau fermentasi produk, harus diolah dahulu, kalau perlu gabung dengan kelompok tani lain. Produk pertanian harus diolah dan dikemas supaya nilai jualnya meningkat," katanya.

Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa petani harus mengetahui bagaimana cara mengolah, mengemas dan pemasaran. Manggis misalnya, dengan sedikit intervensi maka kualitas KW1 akan layak ekspor, karena manggis tanaman tropis yang tidak akan dijumpai di negara subtropis, maka peluang tersebut harus dimanfaatkan.

"Bali ini daerah wisata, bukan kita yang datang tapi wisatawan kemari, ini harus dimanfaatkan,” katanya.

P4S Buana Lestari Tabanan mengandalkan komoditas kakao dari produksi 700 pohon per hektar, manggis 350 pohon per hektar, durian 100 pohon per hektar. Hasilnya? Kakao menghasilkan 600 hingga 800 kg per hektar atau total 84 ton per tahun senilai Rp50.000 per kg; manggis maksimal 2,5 ton per hektar senilai Rp40.000 per kg yang diekspor ke Selandia Baru dan China.

“Petani harus merubah paradigma tanam, petik, jual. Hasil produksi harus kembali diolah agar memberikan nilai tambah,” sebut Dedi.

Dalam kunjungannya, Dedi mengajak petani tetap produktif meski diterjang pandemi Covid-19 yang mempengaruhi perekonomian Bali yang bertumpu pada pariwisata. Data menyebut 16,24% hanya pertanian yang tetap tumbuh secara nasional, dan sektor lain tiarap.

“Meski anggaran turun, produksi pertanian tetap naik, karena stakeholders tetap semangat,” katanya.

Sementara Ketua Kelompok Petani Kakao Buana Lestari, I Wayan Adi Pertama menyebutkan, kegiatan dimulai sejak 2011 dengan adanya pelatihan di BBPP. Menaungi sekitar 84 anggota, diharapkan kakao dapat memberi nilai tambah, khususnya pasca fermentasi harganya di kisaran Rp40.000 per kg.

“Sebelum pandemi, kami mengembangkan ekspor ke Selandia Baru melalui agen, namun akibat pandemi ekspor tertunda,” jelasnya.

Wayan sepakat usulan Dedi Nursyamsi bahwa hasil produksi harus diolah agar memberikan nilai tambah seraya merambah pasar lokal serta menjajaki potensi di luar produksi kakao untuk dikembangkan petani. [Cha]

Tabanan of Bali [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior of Agriculture Ministry here on Thursday [September 16].