Kementan Minta Petani Serdang Bedagai Sosialisasi Sukses CSA di Sumut

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Minta Petani Serdang Bedagai Sosialisasi Sukses CSA di Sumut
PROGRAM SIMURP: Kapusluh BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya diwakili Project Manager SIMURP, Sri Mulyani menghadiri Farmer Field Day [FFD] dan panen raya padi di lahan Scalling Up Poktan Mekar Jaya Dusun VII Berohol, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Serdang Bedagai, Sumut.

Serdang Bedagai, Sumut [B2B] - Petani Kabupaten Serdang Bedagai diminta oleh Kementerian Pertanian RI untuk sosialisasi keberhasilan penerapan teknologi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] pada Demplot Scalling Up dari Program SIMURP di wilayah kabupaten maupun pada petani lain di Provinsi Sumatera Utara.

Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya dalam arahannya yang disampaikan Project Manager SIMURP, Sri Mulyani pada kegiatan Temu Lapang Petani/Farmer Field Day [FFD] di lahan Scalling Up Poktan Mekar Jaya Dusun VII Berohol, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban pada Jumat pekan lalu [29/9].

Rangkaian kegiatan FFD yang dibuka Project Manager SIMURP, Sri Mulyani diawali mengunjungi stand pameran produk-produk Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] dan Kelompok Wanita Tani [KWT] lokasi Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] di Serdang Bedagai, Sumut.

Kegiatan FFD sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mengaku happy dengan pemerintah daerah yang agresif memperjuangkan kebutuhan pangan masyarakatnya melalui pengembangan sektor pertanian.

"Saya suka gubernur, bupati, walikota hingga camat dan kepala desa yang agresif, karena kita bisa memecahkan masalah langsung di lapangan, juga harus membuktikan kerja nyata di lapangan," katanya.

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi pada pemerintah daerah untuk mendukung program Kementan melalui SIMURP.

"Selain untuk pengelolaan dan pengembangan irigasi partisipatif menuju modernisasi irigasi pada masa yang akan datang, juga integrasi kebijakan nasional dan kebijakan daerah," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Program SIMURP berada di garis terdepan menangkal El Nino melalui Alternate Wetting and Drying [AWD] di lahan sawah dan berhasil signifikan menurunkan gas metan.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya mengatakan SIMURP juga membangun pemupukan berimbang dan menggaungkan program pestisida nabati, untuk mengurangi pestisida kimia, apalagi saat ini harga pupuk kimia terus melambung.

"Tujuan CSA SIMURP adalah peningkatan Intensitas Pertanaman, meningkatkan produktivitas dan pendapatan sektor pertanian dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca," katanya.

CSA Serdang Bedagai
Kegiatan FFD di di lahan Scalling Up Poktan Mekar Jaya Dusun VII Berohol, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban yang dibuka Project Manager SIMURP, Sri Mulyani dihadiri Sekda Pemkab Serdang Bedagai, HM Faisal Hasrimy; Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai, Dedy Iskandar dan sejumlah pejabat dari Forkopimda Serdang Bedagai.

Sri Mulyani menyampaikan salam Kapusluh BPPSDMP Kementan, Bustanul Arifin Caya seraya mengingatkan agar kegiatan FFD menjadi sarana pertemuan petani, peneliti dan penyuluh serta stakeholders agar saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan.

"Kementan harapkan petani CSA sosialisasi keberhasilan penerapan teknologi CSA yang dilaksanakan di lokasi scaling up SIMURP serta meyakinkan kepada petani dan Poktan, yang belum maupun yang sudah menerapkan teknologi CSA dapat melaksanakan teknologi CSA secara berkelanjutan," kata Sri Mulyani.

Menurutnya, Kementan mengapresiasi petani dan Poktan yang telah menerapkan teknologi CSA dan pendampingan penyuluh pertanian serta berbagai pihak yang mendukung keberhasilan kegiatan penerapan teknologi CSA.

"Hal itu dibuktikan pada kita semua, adanya peningkatan hasil produksi dan produktivitas padi lokasi Demplot Scalling Up CSA yang berdampak pada meningkatan pendapatan petani dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sebagaimana dukungan SIMURP mengurangi dampak perubahan iklim global," kata Sri Mulyani.

Tim SIMURP Serdang Bedagai melaporkan tentang Hasil Ubinan yang dilakukan penyuluh bersama Badan Pusat Statistik [BPS] di lokasi panen Demplot Scalling Up menembus 9,3 ton/ha Gabah Kering Panen [GKP] lebih tinggi ketimbang hasil panen Non CSA hanya 6,5 ton/ha GKP.

Sri Mulyani mengapresiasi upaya KEP dan KWT lokasi SIMURP di Serdang Bedagai memproduksi pupuk organik cair, pupuk organik padat, pestisida nabati maupun produk olahan pertanian [hilirisasi] berupa keripik singkong, minuman jahe dan sebagainya.

Kegiatan puncak FFD adalah panen dengan mesin panen [combine harvester] di lokasi Demplot Scalling Up dipimpin oleh Project Manager SIMURP, Sri Mulyani didampingi Sekda Pemkab Serdang Bedagai, HM Faisal Hasrimy; Sekretaris Dinas KPTPH Pemprov Sumut; Kadistan Serdang Bedagai, Dedy Iskandar; dan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan [KTNA] Serdang Bedagai. [timsimurpkementan]

Serdang Bedagai of North Sumatera [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.