Kuliah Umum, Kementan Dukung Polbangtan Malang Pacu Kebangkitan UMKM
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Pendidikan vokasi menjadi solusi untuk penciptaan Sumber Daya Manusia SDM] yang berkompetensi, berdaya saing, dan siap bekerja profesional. Pendidikan vokasi yang ada harus diperluas aksesnya, diberikan kesempatan yang besar kepada seluruh warga negara untuk mendapatkan akses keterampilan melalui pendidikan vokasi.
SDM di Indonesia harus dibentuk dengan karakter yang baik, ucapan yang santun, perilaku yang mencerminkan umat yang beragama, dan berkeahlian profesional. Perilaku berbasis keagamaan menjadi landasan untuk menciptakan suasana yang santun, dan bermanfaat untuk semua.
Kondisi persaingan dan perkembangan zaman yang begitu cepat, membutuhkan kontribusi pendidikan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Pendidikan dijadikan sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Salah satu indikator majunya suatu bangsa ditentukan dengan indeks pengembangan kualitas sumber daya manusia, yang hasilnya didapat dari proses pendidikan yang bermutu.
Untuk itu, Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasinya.
Kementan memiliki enam kampus Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan], satu Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] dan tiga Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian [SMKPP] yang tersebar di seluruh di Indonesia.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa SDM pertanian harus dibentuk dengan karakter yang baik, ucapan yang santun, perilaku yang mencerminkan umat yang beragama, dan berkeahlian profesional serta memiliki rasa kebangsaan yang kuat.
"Untuk itu diperlukan pendidikan vokasi yang menggabungkan teori dengan praktek," katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi adalah output atau alumninya dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia industri [DuDi].
"Alumni atau lulusan pendidikan vokasi pertanian merupakan lulusan yang dididik menjadi SDM profesional, mandiri, berdaya saing dan dapat bekerja pada DuDi," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan apabila alumni pendidikan vokasi tidak bisa diserap oleh DuDi berarti gagal menghasilkan SDM berkualitas yang dibutuhkan oleh DuDi
Sebagai upaya menghasilkan SDM pertanian yang unggul dan berdaya saing, Polbangtan Malang menggelar Kuliah Umum Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra [YDBA] di Aula Sasana Giri Sabha, Malang pada Jumat [3/2].
Kegiatan Kuliah Umum oleh Wakil Direktur III Polbangtan Malang, Andi Warnaen yang mengapresiasi kegiatan tersebut, karena sangat penting dalam upaya memberikan kontribusi positif terkait pengembangan UMKM, terutama dari sisi pendanaan.
"Komitmen pemerintah untuk terus mendorong pemberdayaan UMKM, akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian bangsa," kata Andi Warnaen yang hadir mewakili Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana.
Wadir Andi menilai, pengembangan sektor UMKM dapat menjadi salah satu alternatif mengatasi keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Tentu, sangat penting adanya kepastian keberpihakan pada UMKM untuk bisa berkembang dengan baik sehingga membangkitkan perekonomian Indonesia.
“Untuk itulah melalui kegiatan ini, saya berharap dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa kami, sehingga tahu perspektif pemberdayaan di bidang pertanian” ujarnya.
Menurut Rahmad Handoyo selaku Head Human Capital Departement and Communication & Information System Departement YDBA memaparkan bahwa jumlah pelaku UMKM saat ini mampu memberikan kontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Namun begitu, pelaku UMKM belum sepenuhnya mendapat perhatian dan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. Oleh karena itu, pemberdayaan dan pendampingan serta konsolidasi antar pelaku UMKM sangat diperlukan untuk menjaga produktivitasnya di tengah kelesuan ekonomi global.
“Mari teman-teman yang hadir di sini buktikan bahwa teman-teman semua sangat ditunggu-tunggu oleh UMKM. Karena kami dalam membina UMKM kami mempunyai tujuan untuk memandirikan UMKM”, kata Rahmad.
Kegiatan kuliah umum ini, dilanjutkan dengan sharing tentang program pemberdayaan muda YDBA, sharing pengalaman fasilitator YDBA dan ditutup dengan sesi diskusi oleh tim dari YDBA. [didit/timhumaspolbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
