"Banggalah jadi Petani", Polbangtan Kementan & DPR RI gelar Bimtek di Dompu
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Dompu, NTB [B2B] - Sekitar 100 petani dan penyuluh Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat [NTB] antusias hadiri Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di wilayah koordinasi Polbangtan Malang di Dompu, Selasa [29/3].
Kegiatan Bimtek diadakan sebagai bentuk kolaborasi Kementan RI dengan anggota DPR RI Komisi IV sesuai kebutuhan di daerah pemilihan [Dapil] tiap legislator, sehingga kerap disebut sebagai Bimtek Aspirasi.
Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan dari Dapil NTB menyerukan pada peserta Bimtek agar tetap bangga menjadi petani. Pasalnya, alumni Universitas Mataram yang menjadi politisi Senayan mengingatkan bahwa bertani itu adalah tugas Ilahiah.
“Kita harus bangga jadi petani, karena salah satu alasan Tuhan itu disembah karena terkait pangan, Dia yang memberi kita semua makan,” katanya.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo yang berulangkali mengingatkan tentang kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM pertanian, yakni petani dan penyuluh.
"Saat ini, jumlah pelaku pertanian kian menurun. Minat generasi muda terhadap pertanian kurang, karena dirasa tidak menarik dan tidak memberi masa depan yang menjanjikan," katanya.
Hal itu, katanya, merupakan tantangan bagi Kementan untuk menggerakkan generasi milenial melirik sektor pertanian dengan berbagai program. Salah satunya, program regenerasi petani dengan mencetak petani milenial berjiwa wirausahawan pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan SDM pertanian menjadi faktor pengungkit peningkatan produktivitas sektor pertanian, karenanya perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui Bimtek.
"Upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian memerlukan dukungan dan sinergi dari banyak pihak," katanya.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan harapannya agar Bimtek Aspirasi meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku petani dan penyuluh dalam menyikapi keterbatasan dan kendala sektor pertanian.
"Utamanya masalah lahan, rata-rata satu rumah tangga petani hanya memiliki areal tanam 0,4 hektar, sehingga untuk tetap survive, petani harus dibekali pengetahuan dan keterampilan agar mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian," kata Setya BU dalam sambutannya, yang disampaikan Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat [UPPM] Suhirmanto.
Kegiatan Bimtek dihadiri Wakil Bupati Dompu, H Syahrul Parsan dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Dompu, Khairil Iksan.
Penyuluh Dompu, Syamsudin mengapresiasi kegiatan Bimtek yang dinilainya sangat penting untuk menambah pengetahuan dan semangat peserta dalam memajukan pertanian.
“Kegiatan ini sangat berguna, semoga ke depan akan lebih banyak petani dan penyuluh yang terlibat," katanya. [timhumaspolbangtanmalang]
Dompu of West Nusa Tenggara [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN Sembawa, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
