Kursus Tani, Petani CSA Lombok Tengah Perdalam Kemampuan Seleksi Benih

Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kursus Tani, Petani CSA Lombok Tengah Perdalam Kemampuan Seleksi Benih
PROGRAM SIMURP: Kursus Tani yang diinisiasi Kementan bersama SIMURP diikuti sejumlah petani anggota Poktan Baru Sadar berlangsung di Kelurahan Gerantung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, NTB untuk meningkatkan kemampuan petani CSA dalam seleksi benih.

Lombok Tengah, NTB [B2B] - Petani Penerima Manfaat Program SIMURP di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat [NTB] antusias mengikuti Kursus Tani, Tujuannya, meningkatkan kemampuan seleksi benih padi untuk mendapatkan benih yang bernas dan berkualitas baik guna mendukung penerapan teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA].

Kursus Tani yang diinisiasi Kementerian Pertanian RI bersama SIMURP diikuti sejumlah petani anggota Kelompok Tani [Poktan] Baru Sadar di Kelurahan Gerantung, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, belum lama ini.

Kegiatan berlangsung di kediaman ketua Poktan dengan materi yang disampaikan oleh fasilitator dari penyuluh Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan [Bapeltabun] NTB selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU]. Pendampingan bagi Penerima Manfaat Program SIMURP pada 144 Poktan pada Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di enam kecamatan dari Kabupaten Lombok Tengah dalam penerapan teknologi CSA.

Kegiatan Kursus Tani sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] khususnya penggunaan benih berkualitas menunjang peningkatan produktivitas tanaman pangan.

“Teknologi yang berkembang saat ini telah membuat Indonesia memiliki varietas unggul dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada," katanya.

Mentan Syahrul menambahkan, varietas tanaman pangan kita sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, karena hasilnya meningkat. Misal produksi padi bisa meningkat rata-rata di atas 10 ton bahkan ada yang 14 ton per hektar.

Dia mengaku bangga pada perkembangan perbenihan saat ini, dimana beberapa varietas mampu bertahan di musim ekstrim termasuk dalam cuaca ekstrim El Nino.

“Saya kira ini menunjukkan kemajuan luar biasa dengan hadirnya varietas tahan perubahan iklim," kata Mentan.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa petani bisa dibina menjadi ahli agar produksi benih padi lebih berkualitas, serta membuka akses petani lebih mudah memperoleh benih unggul, karena telah banyak tersedia.

"Kementan mendukung kemampuan petani bagi upaya kemandirian benih maupun memenuhi kebutuhan setempat, melalui kelompok tani dan Gapoktan," katanya.

Peserta Kursus Tani di Kelurahan Gerantung, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah dari pengurus dan anggota Poktan Baru Sadar. Dihadiri Kepala UPT Praya Tengah, penyuluh pembina kabupaten, penyuluh provinsi Bapeltanbun, POPT dan penyuluh pendamping SIMURP Kecamatan Praya Tengah.

Adapun materi yang disampaikan oleh fasilitator berasal dari penyuluh Bapeltanbun Provinsi NTB dan penyuluh pendamping adalah Sosialisasi Kegiatan SIMURP CSA 2023. Diharapkan setelah Kursus Tani, petani setempat mampu menyeleksi benih untuk mendapatkan benih yang bernas dan berkualitas baik. [timsimurpkementan]

Central Lombok of West Nusa Tenggara [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.