Ekonomi Nasional, Polbangtan Kementan gelar Bimtek e-Commerce di Jombang
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Jombang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian mengajak para generasi milenial untuk melakukan inovasi yang kreatif dalam sektor pertanian, dengan memanfaatkan teknologi agar meningkatkan produktivitas pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemanfaatan teknologi dan inovasi berperan penting dalam mempercepat putaran ekonomi nasional. Namun, jika pemanfaatan teknologi dan inovasi tidak dilakukan secara maksimal dapat memperlambat laju pertumbuhan.
"Digital sistem adalah cara baru untuk menciptakan tukar menukar pasar yang lebih baik. Jadi gunakanlah kesempatan yang sangat baik ini. Saya sebagai Menteri sesuai perintah Bapak Presiden siap mendorong anak-anak milenial berbuat yang lebih baik untuk masa depan bangsa," katanya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi, mengatakan sektor pertaniani memiliki banyak sektor usaha yang bisa dikerjakan dan dimanfaatkan oleh generasi milenial.
“Lewat para milenial, kita berharap lahir inovasi-inovasi untuk mendukung pengembangan serta memaksimalkan pertanian. Adanya masa seperti saat ini membuat perubahan dalam transaksi pembelian, dimana orang lebih banyak menggunakan jasa e-commerce. Hal ini harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi muda”, ungkap Dedi.
Untuk itu, Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang [Polbangtan Malang] bersama Komisi IV DPR RI menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Jombang, Sabtu [11/6].
Bimtek ini dihadiri oleh Ugik Rohmadi Wakil dari Polbangtan Malang, Ema Umiyyatul Chusnah selaku anggota komisi IV DPR RI fraksi PPP, Much. Rony selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang serta 100 petani dan penyuluh se-Kabupaten Jombang dan sekitarnya.
Dalam sambutannya Ugik Rohmadi mengatakan petani di Indonesia saat ini tersisa 33,4 juta dari jumlah penduduk sekitar 250 juta. Kemudian, jumlah petani milenial yang berusia sekitar 21 - 39 tahun hanya 8% dari 33, juta tersebut atau kelau dijumlahkan sekitar 2,7 juta, berarti 30,7 juta adalah bukan petani milenial.
"Kalau jumlah petani terus mengalami penurunan, kita tidak imbangi dengan regenerasi petani akan sangat mengkhawatirkan. Apalagi, kita memiliki luas daratan 1,9 juta kilometer mayoritas adalah sektor pertanian, sehingga Komisi IV bersama Kementan terus mengadakan kegiatan regenerasi petani," ujar Ugik.
Kementan bersama Komisi IV DPR sudah banyak melakukan kerjasama mengadakan kegiatan seperti Kelompok Usaha Bersama [KUB], Penumbuhan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP], Kelompok Santri Tani Milenial [KSTM], dan seterusnya; termasuk kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Penyuluh dan Petani.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PPP Ema Umiyyatul Chusnah menuturkan, saat ini petani dituntut adanya perbaikan sistem distribusi hasil pertanian untuk mempermudah aksebilitas, memperpendek rantai pasok, dan pemerataan distribusi pangan. Selain itu, perlu juga meningkatkan produksi dalam negeri untuk memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.
“Saat ini ada perilaku konsumen yang cenderung lebih menyukai belanja dari dalam rumah sehingga menuntut produsen seperti kelompok tani dan koperasi tani untuk beradaptasi dari pemasaran secara offline ke e-commerce”, kata Ema menambahkan.
Ema mengatakan sistem e-commerce sangat diperlukan untuk mempermudah penggunaannya dan mempercepat transaksi, serta mengurangi kontak langsung antar manusia.
“Oleh sebab itu, saya meminta pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur jaringan internet khususnya untuk wilayah desa dan daerah pelosok, sebab [petani] sebagian besar tinggal di pedesaan yang masih sulit dijangkau jaringan internet.
Ema juga menilai sistem e-commerce sangat cocok untuk kalangan muda, dan menurut kami pemerintah perlu serius memberdayakan para milenial agar menggeluti pertanian sehingga ada regenerasi petani.
"Diharapkan dengan bimtek ini peserta harus mengikuti dengan sungguh-sungguh sehingga nanti bisa diterapkan dalam menggeluti bisnis terutama bisnis pertanian," tutup Ema.
Bimtek ini berisi pemaparan materi e-commerce Untuk Usaha Petani dan juga tentang pengenalan e-commerce.
Jombang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan Malang, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
