Hari Pangan Sedunia, Kementan gelar Webinar Agri Talk di Polbangtan Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani


Hari Pangan Sedunia, Kementan gelar Webinar Agri Talk di Polbangtan Medan
POLBANGTAN MEDAN: Webinar Agri Talk Polbangtan Medan menghadirkan narasumber Tama Sari Kartikasih Napitupulu, alumni Polbangtan 2021, yang kini berkarir di Australia dan hadir melalui zoom meeting.

Medan, Sumut [B2B] - Peringatan Hari Pangan Sedunia [HPS] merupakan momentum yang mengingatkan dunia, bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh kemampuannya memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyatnya secara berkelanjutan. 

HPS tiap 16 Oktober diperingati untuk menandai ulang tahun berdirinya Organisasi Pangan dan Pertanian PBB [Food Agriculture Organization [FAO] pada 1945. FAO pada Konferensi ke-20 di Roma, Nopember 1979, mencetuskan Resolusi Nomor 179 yang disepakati seluruh anggota FAO termasuk Indonesia, menetapkan peringatan World Food Day/Hari Pangan Sedunia [HPS].

Tujuan peringatan HPS untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat global akan pentingnya masalah pangan baik di tingkat nasional, regional maupun global. 

Semangat dan kesadaran tersebut mengemuka pada tema HPS 2022 yakni Leave No One Behind, Better Production, Better Nutrition, a Better Environment and a Better Life, yang maknanya Tidak meninggalkan siapa pun; Produksi lebih baik, Gizi lebih baik, Lingkungan lebih baik, dan Kehidupan lebih baik serta berkualitas.

Pendidikan vokasi Kementerian Pertanian RI yakni Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] memaknai peringatan HPS dengan sejumlah kegiatan.

Begitu pula hanya Polbangtan Medan menggelar webinar hibrid AgriTalk HPS 2022 bertajuk ´Menjadi Generasi Millenial Pertanian Yang Tangguh Dalam Menghadapi Tantangan Era Globalisasi Dalam Dunia Kerja´ di Medan, Minggu [16/10] yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pertanian.

Kegiatan tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyerukan untuk penguatan kolaborasi dan dukungan kuat bagi petani di dunia. 

"Kondisi dunia yang sedang tidak dalam kondisi baik, menuntut semua pihak untuk bergandeng tangan demi kecukupan pangan dunia," kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, sebagai Ketua G20 bidang pertanian, Indonesia mengajak soliditas untuk kecukupan pangan dunia. Terlebih bagi 273 juta rakyat Indonesia yang tidak boleh bersoal.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang tujuan Peringatan HPS setiap tanggal 16 Oktober.

"HPS adalah momentum yang mengingatkan dunia bahwa kekuatan setiap negara ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat secara berkelanjutan," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa generasi milenial dunia maupun Indonesia berperan strategis mendukung pemenuhan Hak Pangan bagi masyarakat dunia, yang dimulai dari perilaku konsumsi pangan sehari-hari oleh mahasiswa.

"Dimulai dengan mengambil makanan sesuai porsi kebutuhan masing-masing. Mengolah limbah pangan menjadi pupuk organik cair dan pestisida nabati yang  bermanfaat untuk pertanian dan lingkungan sehingga dapat menghemat biaya produksi usaha tani," kata Yuliana dalam sambutannya yang disampaikan Ketua Jurusan Pertanian Polbangtan Medan, Tince Pakpahan.

Webinar Agri Talk Polbangtan Medan menghadirkan narasumber Tama Sari Kartikasih Napitupulu, alumni Polbangtan 2021. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.