Tingkat Akhir, Kementan Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Polbangtan Malang
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan Sumber Daya Manusia [SDM] pertanian, salah satunya adalah sertifikasi kompetensi.
Untuk itu, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Malang sebagai salah satu UPT pendidikan vokasi pertanian kembali menggelar kegiatan sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa tingkat akhir.
Hal ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang terus mendorong peningkatan SDM pertanian.
“Kualitas SDM pertanian selalu ditingkatkan, sebab pertanian saat ini harus terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satu parameternya tentu melalui sertifikasi." ujar Mentan SYL.
Senada dengan Mentan Syahrul, Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa sertifikasi profesi merupakan muara dari program aksi utama dibawah koordinasinya.
"Tiga program aksi badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian yaitu pendidikan, pelatihan dan penyuluhan akan bermuara pada sertifikasi kompetensi yang difasilitasi oleh Pusat Pelatihan Pertanian, dibawah naungan BPPSDMP," kata Dedi.
Sebanyak 183 mahasiswa Program Studi [Prodi] Penyuluh Pertanian Berkelanjutan [PPB] dan [PPKH] mengikuti kegiatan uji sertifikasi kompetensi profesi bidang penyuluhan pertanian, pertanian organik tanaman dan produksi benih, yang diselenggarakan pada 20 - 22 Agustus 2022.
Sertifikasi ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja dan juga bertujuan untuk membekali alumni Polbangtan Malang dengan kompetensi tertentu yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi [BNSP]. Pengajuan sertifikasi dilakukan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian.
Tahapan asesmen yaitu pra asesmen dengan mengajukan permohonan kepada LSP, di lanjutkan dengan tes ujian tertulis, wawancara untuk mengali kemampuan asesi dan dengan ujian unjuk kerja untuk mengetahui sejauh mana keterampilan asesi.
Setelah melalui serangkaian ujian selama tiga hari, akhirnya seluruh peserta berhasil direkomendasikan kompeten oleh asesor dan berhak mendapat sertifikat kompetensi.
Wakil Direktur Polbangtan Malang, Novita Dewi Kristanti, berpesan kepada mahasiswa agar tidak berpuas diri dengan capaian yang didapat.
"Dengan terbitnya sertifikat kompetensi ini maka ada tanggung jawab yang harus diemban baik sebagai individu maupun atas nama lembaga, saudara harus mampu menjaga marwah dari sertifikat itu sendiri, tidak boleh disalahgunakan," kata Novita.
Novita menambahkan proses asesmen bagi lulusan Polbangtan Malang dapat berjalan dengan baik agar nantinya dapat bersaing dalam dunia kerja baik untuk kebutuhan tenaga kerja di BUMN, pemerintah, penyuluh maupun sebagai enterpreneur atau sebagai petani milenial.
Sri Widarti, perwakilan asesor menyampaikan harapannya kepada peserta sertifikasi bahwa peserta yang mengikuti kegiatan sertifikasi diharapkan lulusan dapat berkarya di masyarakat dalam peningkatan produktivitas, efektivitas dan efisiensi kerja. [timhumaspolbangtanmalang]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
