Usul Prodi Baru, Kementan Tinjau Kurikulum Program Studi Polbangtan Medan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Usul Prodi Baru, Kementan Tinjau Kurikulum Program Studi Polbangtan Medan
POLBANGTAN MEDAN: Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini [duduk, ke-3 kanan] didampingi sejumlah wakil direktur [Wadir] dan dosen, calon dosen dan para pemangku kepentingan dan staf usai pembukaan workshop di Hotel Santika Medan.

Medan, Sumut [B2B] - Pengusulan Program Studi [Prodi] baru dan Peninjauan Kurikulum Prodi Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dilakukan oleh Kementerian Pertanian RI pada Workshop Usulan Prodi Baru yang digelar Polbangtan Medan selama dua hari, 25 - 26 November 2022 di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara [Sumut].

Kegiatan Workshop dibuka oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini yang menekankan tentang perlunya pembentukan Prodi baru, mengacu pada kebutuhan dunia usaha, industri dan kerja [DuDiKa] ke depan melalui pengembangan petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik.

Upaya Polbangtan Medan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang lulusan yang dihasilkan oleh pendidikan vokasi di lingkup Kementan melalui Polbangtan adalah lulusan yang berdaya saing, inovatif dan kreatif. 

"Oleh karenanya, SDM Pertanian yang dihasilkan harus memiliki kompetensi yang diakui dan sesuai dengan kebutuhan DuDiKa," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa generasi milenial adalah kunci, dan pertanian modern adalah solusi untuk menarik generasi muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian.

“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan strategi Kementan, terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, dengan mengedepankan kolaborasi bersama bersama berbagai pihak terutama DuDiKa.

Direktur Yuliana Kansrini kepada lebih 35 peserta workshop mengatakan bahwa tujuan Workshop di Hotel Santika Medan, untuk merumuskan masukan terkait kurikulum yang terbaru dan beberapa usulan pembentukan Prodi sesuai kebutuhan DuDiKa.

"Workshop diharapkan dapat mendukung upaya Kementan menghasilkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan DuDiKa," katanya.

Yuliana menambahkan, kegiatan workshop juga berupaya merumuskan nomenklatur Prodi baru, profil lulusan dan kurikulum yang akan digunakan pada masing-masing Prodi baru.

"Tak kalah penting, penyelesaian dokumen terkait pengusulan Prodi baru dan peninjauan kurikulum Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Penyuluhan Pertanian," katanya lagi. [ira/timhumaspolbangtanmedan]

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.