Pemuda Bangga Bertani, Polbangtan Kobarkan Semangat Milenial Banyuwangi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Pemuda Bangga Bertani, Polbangtan Kobarkan Semangat Milenial Banyuwangi
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengajak generasi milenial untuk membangun sektor pertanian di Banyuwangi serta bangga menjadi bagian dari pembangunan sektor pertanian,

Banyuwangi, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian RI mengobarkan semangat generasi milenial Banyuwangi, khususnya pemuda tani harus bangga menjadi bagian dari pembangunan sektor pertanian. Pertanian di era 4.0 menuntut hadirnya SDM andal yang siap bersaing serta adaptif terhadap kemajuan teknologi informasi serta kreatif dalam pengembangan inovasi sektor pertanian.

Seruan tersebut mengemuka pada Seminar Pemuda Bangga Bertani bertajuk 'Pertanian Presisi Menyongsong Revolusi Industri 4.0 bagi Kaum Milenial' yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis [31/3] dan dihadiri ratusan petani milenial Banyuwangi.

Upaya Pemkab Banyuwangi sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang pembangunan dan peningkatan produktivitas pertanian oleh Kementan membutuhkan peran dari generasi muda.

“Pertanian adalah lapangan kerja yang menjanjikan, selama ada kemauan kuat untuk menggarap sumber daya alam yang kita miliki,” kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan.

Badan Pusat Statistik [BPS] menyebut bahwa di awal pandemi, Kuartal II 2020, sektor pertanian tumbuh 16,24% persen dan menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi. 

“Kebutuhan pangan akan selalu penting dan tidak terpengaruh oleh pandemi. Ada atau tidak ada virus Covid-19, manusia akan tetap butuh makanan. Negara kita bisa kuat karena pertanian kuat,” kata Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Kementan sangat serius meningkatkan kompetensi dan kapasitas petani. Program yang telah dijalankan antara lain pelatihan sejuta petani dan penyuluh, pembentukan Komisariat Daerah Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan [DPM/DPA] di 34 provinsi.

"Petani milenial sangat diharapkan menjadi pionir untuk mengajak dan membimbing generasi muda di wilayah untuk membangun sektor pertanian," kata Dedi. 

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana yang hadir sebagai keynote speaker mengatakan ada 5 Program Kementan yang dicanangkan Mentan Syahrul yakni Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas; Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri; Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; Program Dukungan Manajemen.

Saat ini Kementan mengadakan program petani milenial melalui pendidikan vokasi di Polbangtan; pelatihan vokasi; Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP]; Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS]; KostraTani dan DPM/DPA.

"Program selanjutnya adalah digitalisasi pertanian yang meliputi penerapan internet of things, robot construction, artificial intelligence untuk mendukung pemanfaatan kemajuan teknologi di era 4.0," kata Setya BU.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan daerahnya memiliki banyak potensi yang belum tergali secara optimal. memiliki banyak potensi dan keunggulan yang belum dapat tergali secara optimal. 

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi  disebutkan bahwa sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi. 

Hadir Bupati Ngawi sekaligus Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia [HKTI] Jatim, Ony Anwar Harsono, Ketua BPC HIPMI Banyuwangi, Dede Abdul Ghany dan Dekan Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Banyuwangi. [timhumaspolbangtanmalang]

Banyuwangi of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.