Kementan Sinkronisasi Pemberdayaan dan Kemandirian Petani Muda Jatim
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Sinkronisasi kegiatan pengembangan petani muda oleh dinas pertanian dan stakeholders di tingkat kabupaten dengan program dinas terkait di tingkat provinsi, senantiasa diupayakan oleh Kementerian Pertanian untuk mendukung pengembangan petani muda di Jawa Timur pada lima kabupaten yakni Pacitan, Malang, Pasuruan, Tulungagung dan Banyuwangi.
Komitmen tersebut mengemuka pada pertemuan bertajuk ´Kerjasama Provinsi´ yang digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] dari Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme [YESS] di Jawa Timur di Malang pada Rabu pekan lalu [4/9].
Kegiatan rapat dibuka oleh Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri yang menegaskan, tema ´Kerjasama Provinsi´ dipilih lantaran perannya vital untuk sinkronisasi kegiatan Program YESS dengan program dari dinas provinsi terkait, dengan hadirnya sejumlah stakeholders dari tingkat kabupaten dan provinsi untuk membahas sinergi strategis lebih erat.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, bahwa Kementan berupaya memperkuat sektor pertanian nasional dengan melaksanakan program-program strategis bagi kemandirian pangan, meningkatkan produktivitas petani dan memperluas akses pasar.
"Kami berkomitmen memajukan sektor pertanian melalui sinergi dengan berbagai pihak dan inovasi dalam teknologi serta manajemen. Tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani, juga memastikan ketersediaan pangan berkelanjutan dan berkualitas bagi seluruh rakyat," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa petani milenial saat ini harus berinovasi mengembangkan produk-produk unggulan pertanian.
"Program YESS bukan hanya pelatihan, juga membangun jaringan dukungan yang kuat bagi para petani muda kita," kata Idha Widi Arsanti yang akrab disapa Santi.
Kabadan Santi menambahkan, Kementan berkomitmen terus memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan agar para petani muda binaan Program YESS dapat terus berkembang dan berdampak positif bagi komunitasnya.
Terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan komitmen Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku PPIU Program YESS di Jawa Timur untuk memfasilitasi dan mendampingi usaha petani muda dari hulu hingga hilir.
"Program YESS menghubungkan petani muda dengan stakeholders termasuk permodalan dan magang luar negeri," katanya.
Exit Strategy
Dalam rapat Kerjasama Provinsi tersebut, Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menyoroti tentang Exit Strategy Program YESS melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah [Bappeda] diharapkan berperan dalam merancang desain District Multi Stakeholders Forum [DMSF].
"Saat ini, Program YESS telah membina 60 ribu petani muda berusia 17 hingga 39 tahun, namun sebagian besar klaster didominasi subsektor peternakan," katanya.
Kementan, kata Acep Hariri, mengharapkan pemerintah daerah mendorong dan mendukung hadirnya lebih banyak klaster pangan dan hortikultura dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
Bappeda Pemprov Jatim menegaskan, sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, kebutuhan produk pangan sangat tinggi. Guna keberlanjutan Program YESS, maka Exit Strategy perlu melibatkan pemerintah provinsi [Pemprov] secara aktif.
Beppeda Jatim berkomitmen menciptakan ekosistem yang mendukung dari hulu hingga hilir bagi pengembangan usaha petani muda, dengan anggaran belanja lebih efektif maka akan fokus pada penyusunan perencanaan komprehensif dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan [Musrenbang] di tingkat provinsi.
Kepala Bappeda Pemkab Malang, Tomie Herawanto melaporkan perkembangan positif atas perhatian Pemkab terhadap sektor pertanian. Selain kolaborasi di sektor pertanian, Bappeda akan meluncurkan kampanye regenerasi pertanian yang tercantum pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran [DPA].
"Harapan besar disematkan pada tiap kegiatan bagi petani muda dengan penekanan pada program-program khusus. Juga telah komunikasi aktif dengan Koperasi Agrimuda untuk membahas kemajuan budidaya joper," katanya.
Bappeda Pemkab Banyuwangi menggarisbawahi strategi inovatif mengembangkan sektor pertanian yang terintegrasi dengan pariwisata eperti Jagoan Tani, Jagoan Digital dan Jagoan Bisnis dirancang untuk memberdayakan pemuda.
Sebagai upaya berkelanjutan, Pemkab Banyuwangi akan meneruskan bentuk replikasi dari Program YESS melalui pelatihan kewirausahaan. Koperasi Jetawangi diharapkan menjadi pelopor dalam inisiasi koperasi di Banyuwangi, sementara dinas terkait giat mengembangkan produk lokal.
Selain itu, fasilitas Creative Hub akan mendukung pengembangan komunitas dan kolaborasi kegiatan untuk memperkuat ekosistem ekonomi lokal.
Begitu pula Bappeda Pemkab Pasuruan pada Dokumen Perencanaan yang mencakup program strategis untuk menumbuhkan 1.000 petani muda, yang akan sinergi dengan Pemprov untuk memastikan implementasi yang efektif.
Acep Hariri mengharapkan, dengan langkah-langkah strategis yang dirancang, Pemkab Pasuruan diharapkan dapat memanfaatkan potensi pertanian secara optimal dan berdampak positif bagi pertumbuhan wirausahawan muda pertanian di Pasuruan.
Bappeda Kabupaten Tulungagung menegaskan telah aktif menjalin kerjasama dengan CSR Jasa Tirta dan sektor perbankan untuk memperkuat sektor pertanian. Upaya ini termasuk memanfaatkan Pertikom Bermantra untuk berkolaborasi dengan Program YESS.
Koperasi binaan YESS di Tulungagung sudah menunjukkan kemajuan yang positif, dan diharapkan Pertikom Bermantra akan bergabung untuk memperluas jaringan dan meningkatkan efektivitas koperasi.
Bappeda Kabupaten Pacitan telah melakukan penandaan kegiatan pada Sistem Informasi Pemerintahan Daerah [SIPD] berdasarkan karakterisasi data petani muda (PM) dari Program YESS mencakup peningkatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Acep Hariri mengharapkan, langkah-langkah tersebut dapat memperkuat implementasi Program YESS dan memastikan bahwa pelatihan yang diberikan relevan dan efektif dalam mendukung perkembangan petani muda di Pacitan. [didit/timhumas yessjatim]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.