Penyediaan Pangan Biofortifikasi, Polbangtan Gandeng BB Padi dan Harvestplus
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Kementerian Pertanian khususnya Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Medan berupaya membangun kerjasama dengan pihak penyedia pangan bernutrisi, seperti bentuk kerjasama yang dilakukan dengan Balai Benih Padi Kementan dan Harvestplus.org untuk penyediaan pangan yang difortifikasi.
Balai Benih Padi merupakan lembaga penyedia benih padi dengan merek Srindo varietas Inpari Nutri Zink. Sementara, Harvestplus.org merupakan lembaga kemitraan penelitian global untuk pangan di masa depan yang didesikasikan dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan ketahanan pangan dan gizi, serta meningkatkan sumber daya alam.
Unit Teaching Farm [Tefa] Polbangtan Medan, khususnya Tefa Padi spesifik menyediakan lahan dan teknik budidaya padi, sementara Balai Benih Padi menyediakan benih padi yang telah difortifikasi dengan nutrisi zinc. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan asupan pangan yang bergizi dan berkualitas bagi masyarakat.
Dengan penambahan zinc, beras di Indonesia dapat lebih meningkatkan gizi masyarakat. Sebab, berasnya memiliki banyak kelebihan dibanding beberapa varietas lain dalam hal kandungan Zn. Kandungan Zn pada varietas tersebut sebesar 34,51 ppm, sementara varietas lain seperti Ciherang memiliki kandungan 24.06 ppm. Keunggulan itulah diharapkan dapat turut mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi Zinc dan meminimalisir stunting di Indonesia.
Kekurangan Zn dalam tubuh selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktifitas, dan kualitas hidup manusia. Dengan dilakukannya Biofortifikasi pada Inpari IR Nutri Zinc diharapkan dapat membantu peningkatan nilai gizi di masyarakat.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan dukungannya pada pengembangan sarana prasarana TeFa, untuk menghasilkan SDM pertanian andal, maju, mandiri dan modern.
"Itu semua dilakukan, karena pengelolaan pertanian saat ini dan ke depan harus melibatkan teknologi. Pertanian harus bergerak secara maju, mandiri dan modern,” kata Mentan Syahrul.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Pelaku pertanian harus link and match dengan DuDi, ketika lulus langsung terjun sebagai petani milenial yang mampu menggerakkan produktivitas pertanian bagi kebutuhan pangan rakyat dan tujuan ekspor," katanya.
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
