Kementan Sosialisasi Pertanian di Pendidikan Menengah via Guru SMP dan SMK Jatim

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Sosialisasi Pertanian di Pendidikan Menengah via Guru SMP dan SMK Jatim
POLBANGTAN MALANG: Sekitar 66 guru BK dari SMP dan SMK dari beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur tampak antusias mengikuti pelatihan yang digelar oleh YESS atas fasilitasi Polbangtan Malang

Malang, Jatim [B2B] - Sekitar 38 guru SMP dan 28 guru SMK yang merupakan guru Bimbingan Konseling [BK] wilayah mengikuti Pelatihan Bimbingan Karier bagi Guru SMP dan SMK selama tiga hari, 28 - 30 Maret 2022, di BBPP Batu. Mereka berasal dari Kabupaten/Kota Malang, Magetan, Trenggalek, Tulungagung, Banyuwangi, Bondowoso, Pacitan dan Pasuruan.

Langkah tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian RI melakukan edukasi dan sosialisasi pada guru Sekolah Menengah Kejuruan [SMK] dan Sekolah Menengah Pertama [SMP] tentang pertanian sebagai sumber penghidupan, kesempatan kerja, peluang bisnis dan pengabdian masyarakat.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support System [YESS] yang dilaksanakan oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Jawa Timur.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak semua elemen masyarakat terlibat dalam pembangunan pertanian, termasuk guru sekolah karena masa depannya sangat menjanjikan untuk kehidupan yang lebih baik.

“Semua siswa sekolah menengah diajar bertani. Setiap siswa diberikan tanggung jawab, diberi bedengan [lahan], dapat bibit, dan ini bisa menjadi salah satu bahan evaluasi oleh gurunya,” kata Mentan Syahrul.

Dia berharap setelah siswa mendapatkan informasi, pengetahuan dan keahlian tentang pertanian yang utuh, maka tertarik untuk terjun langsung, kelak mereka akan menjadi petani yang tangguh.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi  mengatakan instansinya siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM, salah satunya regenerasi petani melalui pengajaran pertanian di sekolah.

Generasi milenial bisa menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi maju, mandiri dan modern," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengharapkan para guru peserta pelatihan dapat mendukung Kementan melakukan edukasi dan sosialisasi tentang sektor pertanian kepada seluruh siswanya.

"Dari pelatihan, diharapkan peserta mengenal ragam dan potensi kegiatan ekonomi produktif di bidang pertanian dan menyampaikan kepada anak didiknya tentang karier dan profesi di bidang pertanian," kata Setya BU dalam sambutannya yang disampaikan Dosen Polbangtan Malang, Rika Despita yang hadir sebagai narasumber pelatihan.

Hadir pemateri dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dyah Junijanti Mardiana MSi yang mengurai materi tentang dukungan pendidikan vokasi menumbuhkan petani milenial.

"Pendidikan vokasi sangat penting. Kita inginkan generasi milenial masuk ke sektor pertanian dengan penguasaan teknologi tinggi. Mengubah traditional farming menjadi modern dan menguntungkan," katanya. [timhumaspolbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN Sembawa, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.