Model Bisnis, Kementan Tingkatkan Kemampuan Pendamping Petani Milenial
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Malang, Jatim [B2B] - Guna mendukung kinerja Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] maka Kementerian Pertanian RI melalui Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Provinsi Jawa Timur [Jatim] menggelar Workshop Model Bisnis bagi staf Business Development Service Provider [BDSP] PPIU Jatim.
Tujuan Workshop Model Bisnis agar staf BDSP dapat mendorong dan mendukung strategi bisnis yang tepat bagi masing-masing wilayah,untuk melakukan pembinaan dan pendampingan pada petani milenial dan wirausahawan muda pertanian.
Kegiatan workshop berlangsung pada empat kabupaten, yang merupakan wilayah Program YESS dari PPIU Jatim yakni Kabupaten Pasuruan dan Malang pada Selasa [6/3] di BDSP Wonorejo dan Gondangwetan untuk wilayah Pasuruan; sementara BDSP Karangploso, Turen dan Sumberpucung untuk Malang.
Workshop bagi BDSP Pacitan dan Tulungagung berlangsung Rabu [7/3] di BDSP Arjosari dan TTP Pringkuku untuk wilayah Pacitan; untuk Tulungagung berlangsung di BDSP Kauman, Ngunut dan Pakel.
Upaya PPIU Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan akan memberikan bekal bagi para petani milenial melalui berbagai pembinaan dan pendampingan.
“Di balik pelatihan dan pembinaan yang diadakan, kita mencoba mendorong perencanaan yang terukur untuk mengembangkan pertanian di hulu hingga ke hilir,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami pengelolaan kelompok tani [Poktan] dalam upaya pengelolaan usaha tani yang efisien berbasis teknologi informasi, pasar, dan sumber permodalan.
“Pertanian kita di masa yang akan datang menjadi milik petani milenial, sehingga pelatihan bagi petani milenial menjadi penting. Kita perlu memberikan mereka bekal, mulai dari smart farming, penggunaan KUR dan pengetahuan agribisnis,” katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan upaya mencetak, memproses dan menjadikan pemuda pedesaan menjadi petani milenial, memerlukan dukungan dan sinergitas berbagai elemen, utamanya mengoptimalkan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP].
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan staf BDSP berperan penting mendampingi pengembangan bisnis bagi Calon Penerima Manfaat [CPM] dan sebagai sarana pelatihan bagi CPM Program YESS tahun 2023.
"BDSP merupakan penentu arah program YESS kepada CPM, dapat tidaknya menyusun proposal, dapat menyusun arus kas, dapat melakukan praktek pengemasan, perizinan dan pemasaran adalah karena peran BDSP sebagai pemateri dan sebagai lokasi pelatihan," katanya.
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengatakan kegiatan workshop diikuti perwakilan dari masing-masing staf BDSP, master trainer [widyaiswara], dan praktisi dari masing-masing District Implementation Team [DIT].
"Kegiatan workshop akan diisi pemaparan hasil Business Model Canvas atau BMC dari masing-masing BDSP, yang akan di-review oleh master trainer dan praktisi," katanya.
Pada akhir workshop, kata Acep Hariri, dilakukan penyampaian Rencana Tindak Lanjut [RTL] dan penentuan komoditas yang menjadi prioritas dari masing-masing BDSP. [didit/timhumasyessjatim]
Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
