Peran Metaverse Disoroti Mentan pada Kuliah Umum di Polbangtan Medan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Medan, Sumut [B2B] - Pengembangan SDM pertanian ke depan akan kian mudah atas hadirnya Metaverse, platform digital yang menggabungkan dunia nyata dengan jagat maya secara real time, kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Medan, Sumatera Utara pada Kamis (3/3).
Sektor pertanian yang membutuhkan banyak alat peraga akan dimudahkan oleh Metaverse melalui aneka simulasi seperti olah tanah, menanam, memelihara tanaman dalam green house dapat dibuat secara virtual dan membantu peserta penyuluhan, pelatihan dan pendidikan pertanian tanpa terbatas jarak melalui Metaverse.
Hal itu dikemukakan Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kuliah Umum di kampus Polbangtan Medan. Hadir Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dan sejumlah pejabat eselon satu Kementerian Pertanian RI serta Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini.
“Metaverse itu adalah khayalanmu yang dimasukkan ke dalam jagat artifisial, dan khayalanmu menjadi nyata di dunia namun yang paling pasti, pertanian harus masuk ke platform digital," kata Mentan Syahrul pada Kuliah Umum yang dihadiri civitas academica Polbangtan Medan secara hibrid, online dan offline.
Sebagaimana diketahui, Metaverse adalah besutan Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang dikabarkan segera merekrut lebih 10.000 pemerhati internet of things sejagat untuk mendukung pengembangan Metaverse
Mentan Syahrul menambahkan, dengan Metaverse maka kita dapat berinteraksi secara digital dengan avatar, memanfaatkan augmentend reality maupun virtual reality yang mirip dunia nyata.
"Besok mahasiswa Polbangtan harus memiliki dan menguasai internet of things, artificial intelligent bahkan robot construction untuk mendukung pembangunan pertanian nasional," kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, 2008 - 2018.
Mentan mengajak dan memotivasi mahasiswa Polbangtan sebagai petani milenial mampu mengubah paradigma bahwa petani itu orang kecil dan lusuh, maka stigma itu harus diubah dengan karya nyata bagi negara.
“Eramu besok tidak boleh kalah dengan bangsa di Asia. Eramu besok tidak boleh kalah orang Eropa. Eramu besok tidak boleh kalah, untuk membuat pertanian Indonesia lebih maju,“ katanya.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggaris bawahi seruan Mentan Syahrul bagi pengembangan petani milenial dalam upaya regenerasi petani.
"Kementan melalui BPPSDMP sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, profesional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian," katanya.
Saat ini, kata Dedi Nursyamsi, sudah dan sedang terjadi transformasi dari pertanian tradisional ke modern, khususnya digitalisasi berkembang di era teknologi informasi dan komunikasi. Keterlibatan generasi milenial mutlak dilakukan lantaran masifnya penerapan teknologi digital di sektor pertanian akan menarik minat milenial.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengapresiasi kunjungan Mentan Syahrul dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi sebagai pemicu semangat bagi mahasiswa tingkat akhir dan menyongsong Penerimaan Mahasiswa Baru 2022 (PMB).
“Saat ini Polbangtan Medan melakukan pembelajaran dengan mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 secara ketat. Kami secara berkala menggelar webinar, kuliah umum, pembinaan karakter mahasiswa, kepramukaan dan beberapa kegiatan lainnya," kata Yuliana.
Menurutnya, pada April mendatang, Polbangtan Medan akan mengerahkan mahasiswa jurusan pertanian untuk melakukan pendampingan di lokasi Food Estate Humbang Hasundutan.
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
