PKL Deli Serdang, Polbangtan Kementan Gandeng DuDi Sayuran Hidroponik
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Deli Serdang, Sumut [B2B] - Hari-hari ini sejumlah mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] binaan Kementerian Pertanian RI menjalani Praktik Kerja Lapangan [PKL] pada pengembang tanaman hidroponik, hingga Jumat pekan depan, 15 April 2022.
Upaya tersebut atas ikhtiar Polbangtan Medan, yang menggandeng CV Sufi Agrifarm, swasta pengelola budidaya dan pemasaran sayuran hidroponik dengan sistem green house. Lokasi PKL di kawasan Pasar 7 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Tujuan PKL, mengembangkan kemampuan mahasiswa Polbangtan menjadi job creator dan job seeker andal, kelak setelah lulus sebagai sarjana pertanian terapan di regional Sumatera bagian utara [Sumbagut].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial khususnya lulusan pendidikan vokasi Polbangtan, di lingkup Kementan, untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi diri sebagai petani milenial berkompetensi dengan kualifikasi job creator dan job seeker.
"Kegiatan magang pada mitra swasta akan memicu kreativitas dan inovatif sekaligus meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana digital," kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa pertanian tradisional sudah tidak mungkin lagi dipertahankan, pertanian harus melakukan transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian yang modern.
"Mahasiswa Polbangtan diharapkan menjadi SDM unggul yang mampu menjadi leader dengan mengusung prinsip dan inovatif, didukung kemampuan perencanaan yang baik dan kepribadian yang layak menjadi contoh orang lain," katanya.
Saat ini sayuran hidroponik yang dibudidayakan CV Sufi Agrifarm adalah bayam baby, pakchoy, kangkung dan lainnya. Sementara pangsa pasarnya adalah supermarket, warga perumahan dan agen sayur di Kota Medan.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan PKL merupakan kegiatan mahasiswa untuk belajar bekerja pada DuDi yang diharapkan dapat menjadi sarana penerapan keterampilan dan keahlian, yang diikuti oleh lima mahasiswanya. Mereka adalah Rizki Wahyu, Fandy Lawang, Rianggi Syahdiara, Fauzi Fahriyan dan M Raihan.
"Mahasiswa akan memperoleh keterampilan yang tidak hanya bersifat kognitif dan afektif, juga psikomotorik yang meliputi keterampilan fisik, intelektual, sosial dan manajerial serta pengalaman praktis," katanya.
Kegiatan PKL, kata Yuliana, mendukung tugas pokok dan fungsi Polbangtan Medan sebagai penyelenggara pendidikan vokasi lingkup Kementan untuk melahirkan job creator dan job seeker sebagai mitra DuDi.
"Bukan hanya itu, PKL juga menjadi salah satu syarat kelulusan Semester IV, jika mahasiswa tidak mengikuti PKL, maka mahasiswa tersebut dapat dinyatakan tidak lulus pada semester tersebut dan harus mengulang tahun depan," katanya.
Rizki Wahyu, mahasiswa PKL di Sufi Agrifarm mengaku ada banyak pelajaran yang didapat dari PKL di Sufi Agrifarm mulai dari budidaya, panen, pengemasan hingga pemasaran sayuran hidroponik dibimbing oleh Oky Ari dan sejumlah karyawan CV Sufi Agrifarm. [timhumaspolbangtanmedan]
Deli Serdang of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
