Saung Tani, Kementan Monitoring Sarana Pendukung Inovasi CSA di Katingan Kalteng
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Katingan, Kalteng [B2B] - Tim Monitoring Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] mengunjungi lokasi bangunan Pintu Air Kiri Rey 16 dan Saung Tani di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah [Kalteng] sebagai insfrastruktur pengembangan inovasi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA].
Kegiatan pemantauan Tim SIMURP diikuti oleh perwakilan Bank Dunia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas], Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR dan Kementerian Pertanian RI pada Selasa [27/2] pada wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Pegatan di Kecamatan Katingan Kuala.
Tim SIMURP Kementan dipimpin Project Manager SIMURP, Sri Mulyani beserta penyuluh pusat Kementan, Susi Deliana. Hadir sejumlah pejabat kementerian/lembaga [K/L] terkait; Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Katingan, Mozard D. Staing dan pejabat wilayah setempat.
Kunjungan diawali ke lokasi bangunan Pintu Air Kiri Rey 16 yang dikelola kelompok tani [Poktan] Karya Bakti dan Rey 1 dikelola Sidodadi Makmur di Desa Jaya Makmur.
Tim Monitoring melanjutkan kunjungan ke Saung Tani, yang lokasinya berdekatan dengan gedung Unit Pengelola Irigasi [UPI] yang baru selesai dibangun oleh Balai Wilayah Sungai [BWS] Kalimantan II.
Pengembangan inovasi CSA SIMURP bertumpu pada peningkatan pelayanan irigasi dan penguatan akuntabilitas skema irigasi. Indikator keberhasilannya, area yang terfasilitasi layanan irigasi/drainase baru atau direhabilitasi dan persentase intensitas pertanaman [IP] tanaman pangan.
Kegiatan monitoring Tim SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada jajarannya di Kementan maupun pemerintah daerah untuk melakukan akselerasi peningkatan luas tanam dan produksi padi 2024.
“Tidak ada basa basi membangun negeri ini. Kerja saja. Pertanian Indonesia hebat. Tahun 2017 swasembada, 2019 swasembada, 2020 swasembada. Berarti kita bisa,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa SDM pertanian, perannya sangat penting terhadap pengembangan pertanian CSA.
"CSA suatu pendekatan yang mentransformasi dan reorientasi ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan sehingga mampu mendukung pertanian berkelanjutan dan dapat memastikan ketahanan pangan dalam kondisi perubahan iklim," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, sasaran SIMURP mendidik dan melatih petani beserta penyuluh mengimplementasikan CSA. Pemberdayaan dan pengembangan SDM pertanian menjadi agenda prioritas SIMURP untuk mendongkrak produktivitas pertanian.
Bank Dunia
Project Manager SIMURP, Sri Mulyani bersama Tim Monitoring melakukan dialog dan tanya jawab dengan para petani, penyuluh, pengurus Poktan dan Gapoktan, Kelompok Ekonomi Petani [KEP], Kelompok Wanita Tani [KWT], Perkumpulan Petani Pemakai Air [P3A] dan GP3A.
"Proyek SIMURP yang didanai pinjaman dari Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia atau AIIB] maka setiap K/L memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing," katanya.
Kendati demikian, kata Sri Mulyani, seluruh kegiatan pada K/L yang terlibat diharapkan akan berkontribusi pada tujuan utama proyek yakni ´peningkatan pelayanan irigasi dan penguatan akuntabilitas pengelolaan skema irigasi´.
"Dalam hal peningkatan pelayanan irigasi, ada dua indikator sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan yakni area yang terfasilitasi dengan layanan irigasi atau drainase baru atau direhabilitasi dan persentase IP," katanya lagi.
Kementan dalam hal ini BPPSDM Kementan sebagai unit pelaksana proyek tingkat nasional [National Project Implementation Unit atau NPIU] untuk mendorong indikator capaian peningkatan IP dari 180% menjadi 200%.
"Guna mencapai tujuan tersebut, NPIU pada BPPSDMP menyusun pendekatan dengan teknologi budidaya CSA, yang diklaim mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian meski di tengah iklim yang berubah sekaligus memastikan pertanian berkelanjutan," tutup Sri Mulyani. [timsimurpkementan]
Katingan of Central Borneo [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.
